Mohon tunggu...
Ikrom Zain
Ikrom Zain Mohon Tunggu... Tutor - Content writer - Teacher

Hanya seorang pribadi yang suka menulis | Tulisan lain bisa dibaca di www.ikromzain.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Sensasi Menginap Murah nan Berkelas ala Bolang di Woodlot Hostel Malang

28 Februari 2018   07:42 Diperbarui: 28 Februari 2018   07:52 802
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Piranti listrik di dalam bed (Dokpri).

Gereja Kayutangan Malang terpotret dari lantai 3 hostel (Dokpri).
Gereja Kayutangan Malang terpotret dari lantai 3 hostel (Dokpri).
Pukul 7 malam, kami rekan-rekan dari Bolang mulai mengadakan acara ramah tamah dengan pengelola hostel. Pak Yunus selaku koordinator Bolang memandu acara tersebut. Kami mendengar paparan dari Pak Ivan dan Pak Salim selaku pengelola hostel. Menurut Pak Ivan, hostel ini adalah jawaban dari penginapan murah namun mengadirkan suasana berkelas. Maka, beliau bersama Pak Salim memiliki ide untuk membuat hostel kapsul yang bernuansa kayu. 

Dipilihnya nama" Woodlot"selain karena bernuansa kayu di segala sisi ruangan, akhiran kata "lot" seperti pada kata "parking lot" pada nama hostel ini juga diharapkan agar bisa dijadikan tempat singgah yang nyaman bagi pelancong yang tinggal di Kota Malang.

Pak Salim (kiri) dan Pak Ivan (kanan) selaku pengelola hostel menjelaskan konsep Woodlot Hostel (Dokpri).
Pak Salim (kiri) dan Pak Ivan (kanan) selaku pengelola hostel menjelaskan konsep Woodlot Hostel (Dokpri).
Dengan harga sekitar 110 ribu rupiah saat hari biasa dan 125 ribu rupiah saat hari libur/akhir pekan, hostel ini juga menyediakan sarapan pagi berupa roti selai. Tamu dapat membuat roti selai maupun roti bakar yang disediakan hostel di lantai satu. Aneka minuman seperti teh, kopi, dan susu. Tentu, tamu harus membuat sendiri seperti pada hostel kebanyakan.

Dapur bersih untuk tamu dengan konsep self service. (Dokpri).
Dapur bersih untuk tamu dengan konsep self service. (Dokpri).
Ruang santai di lantai 2. (Dokpri).
Ruang santai di lantai 2. (Dokpri).
Bersantai menikmati sarapan di ruang santai lantai 1. (Dokpri).
Bersantai menikmati sarapan di ruang santai lantai 1. (Dokpri).
Teman-teman Bolang memberi masukan positif bagi perkembangan hostel. Letaknya yang strategis membuat inovasi yang bisa menggaet tamu terutama dari mancanegara harus dilakukan. Salah satunya adalah adanya kegiatan city tour yang dilaksanakan hostel pada hari-hari tertentu. Kegiatan seperti ini sebenarnya pernah saya ikuti ketika menginap di sebuah hostel di Jogja. 

Kami melintasi perkampungan di sekitar Sayidan dan Tukangan sambil belajar sejarah. Fasilitas ini juga disediakan gratis oleh pengelola hostel. Mungkin, Woodlot hostel bisa mengakomodasi kegiatan seperti ini. Toko Oen, Alun-Alun, Kampung Keramat Kasin, Wisata Kuliner Klojen, Pecinan Malang, Museum Brawijaya, Museum Musik, dan aneka tempat lain bisa dikemas untuk menggaet wisatawan yang datang ke Malang agar menginap di hostel ini. 

Beberapa rekan Bolang juga mengusulkan agar pihak hostel menggaet pihak yang berkepentingan di dunia wsiata Kota Malang seperti komunitas pecinta bangunan bersejarah di sekitar Kayu Tangan. Pengelola hostel juga disarankan menyediakan peta wisata Malang Raya agar tamu yang menginap dapat mengetahui lokasi-lokasi asyik untuk menjelajahi kota ini.

Rekan-rekan Bolang bersama pengelola hostel. (Dok. Bolang Kompasiana)
Rekan-rekan Bolang bersama pengelola hostel. (Dok. Bolang Kompasiana)
Nah, di akhir acara untuk mendukung hostel ini, rekan-rekan Bolang juga berniat akan menyusun sebuah buku khusus tentang wisata di Malang. Seperti apa kelanjutannya? Simak terus kisah-kisah kami ya. Sebagai penutup, jika mampir ke Malang jangan lupa menginap di Woodlot HostelMalang. Sensasi menginap murah dengan suasana kayu yang berkelas.

Salam.     

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun