Mohon tunggu...
Ikrom Zain
Ikrom Zain Mohon Tunggu... Tutor - Content writer - Teacher

Hanya seorang pribadi yang suka menulis | Tulisan lain bisa dibaca di www.ikromzain.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Jadi Bintang Papan Atas di Pertunjukan Tari Barong, Celuluk, Bali

5 Desember 2016   22:41 Diperbarui: 5 Desember 2016   22:56 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pertarungan ini tak pernah selesai. Menurut Bli Wayan, tour guide saya selama di Bali, salah satu moral dalam ajaran agama Hindu adalah pertempuran antara kebaikan dan keburukan tidak akan pernah selesai dan akan terus berlangsung terus-menerus. Kalau di ajaran agama islam, manusia akan selalu digoda oleh syetan di alam dunia yang fana ini. Untuk itulah, menurut ajaran agama islam, perang terbesar adalah perang melawan hawa nafsu yang juga sering dikuasai syetan.

Salah satu adegan favorit saya ketika Kalika dalam wujud Babi dapat dikalahkan. Eits jangan salah fokus ya
Salah satu adegan favorit saya ketika Kalika dalam wujud Babi dapat dikalahkan. Eits jangan salah fokus ya
Tarian ini ditutup oleh para pengikut Barong yang membawa keris untuk melawan Kalika yang berwujud Rangda. Perlawanan mereka sia-sia karena akhirnya roh jahat berhasil masuk ke dalam tubuh mereka. Dan, mereka pun menikam tubuh mereka sendiri. Barong dengan ilmu kebaikannya menolong mereka dan mengusir roh jahat dari tubuh mereka. Satu pelajaran penting lagi yang juga ada di agama saya yakni ketika kita pada awalnya ingin berbuat baik namun tiba-tiba ada niat tidak baik di dalamnya, maka sia-sialah amal kita. Sifat ini disebut dengan riya. Menurut Surat Al Ma'un ayat ke-6, perbuatan semacam ini adalah salah satu ciri pendusta agama. Bukan begitu?

Para pengikut Barong yang sekuat tenaga melawan Kalika berwujud Rangda, namun sia-sia. sebesar apapun amal kita tapi kalau ada maksud lain juga akan sia-sia. Bukan begitu?
Para pengikut Barong yang sekuat tenaga melawan Kalika berwujud Rangda, namun sia-sia. sebesar apapun amal kita tapi kalau ada maksud lain juga akan sia-sia. Bukan begitu?
Secara keseluruhan, saya sangat terhibur dengan pertunjukan tarian ini. Apalagi, sesekali penari bertingkah lucu yang cukup membuat kami bergelak tawa. Setelah melihat tarian ini, saya semakin bangga bahwa bangsa kita tak hanya kaya dengan budaya secara visual, namun kaya akan makna di dalamnya.  

Sekian, mohon maaf jika ada kesalahan. Salam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun