Hari Sabtu depan adalah hari yang sebenarnya saya tunggu-tunggu. Beberapa saudara dari Kediri mengajak saya untuk travelling ke kawah Gunung Kelud di Ngancar, Kediri. Yes, akhirnya kesampaian. Meski saya pernah menjejakkan kaki ke beberapa gunung di Jawa Timur dan Jawa Tengah, namun saya belum pernah ke gunung ini. Gunung yang kata ibu saya saat meletus saya masih di dalam kandungan.
Saya sudah siap dengan berbagai plan A, B, C, dst untuk mempersiapkan segala sesuatu. Kata saudara saya, untuk menuju kawah Gunung Kelud diperlukan kondisi ekstra. Jadi, saya akan mempersiapkan jauh hari. Saya sudah membayangkan bisa melihat kawah dari dekat dan berfoto dengan background yang katanya mirip di kartun Avatar itu.
[caption id="attachment_293502" align="aligncenter" width="512" caption="Kawah Gunung Kelud (http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/4/40/Kelut.jpg)"][/caption]
Tapi, tadi siang saya di sms saudara saya bahwa kemungkinan kita belum bisa ke sana. Katanya dia lihat di TV status Gunung Kelud dinaikkan menjadi waspada. Katanya kalau seperti ini wisatawan dilarang mendekat kawah. Saya memastikan di situs PVMBG ternyata benar. Terhitung pukul 14.00 tadi setelah dilakukan pemantauan secara visual dan instrumental diputuskan bahwa status Gunung Kelud dinaikkan dari aktif normal (level 1) menjadi waspada (level 2). Selain itu, pihak terkait tidak memperbolehkan masyarakat mendekati kawah dengan radius 2 km.
Yah, kecewa. Tapi mau bagaimana lagi, mungkin belum waktunya. Ya sudah saya akhirnya membatalkan segala rencana travelling ke Kota Kediri. Menunggu Gunung Kelud sampai benar-benar aman dan mau saya kunjungi.
Memang travelling itu menyenangkan, tapi juga harus lihat situasi dan kondisi juga. Terkadang sudah niatan dan rencana matang tapi alam tak bersahabat. Memaksakan untuk pergi juga bukan hal yang dianjurkan. Ya kalau baik-baik saja, kalau tiba-tiba ada hal-hal yang tidak diinginkan kan rugi sendiri.
Ambil saja contoh beberapa korban yang meninggal saat “travelling” di Gunung Sinabung membuktikan kita harus mengalah pada alam. Demikian pula dengan Gunung Kelud ini yang aktivitasnya memang fluktuatif. Baiklah Gunung Kelud, mungkin belum saatnya saya mengunjungimu. Mungkin suatu saat nanti kita bisa bersua dengan kondisimu yang lebih baik dan segudang cerita yang menyenangkan. Saya akan mengunjungi tempat lain yang aman dulu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H