Alun-alun. Hampir setiap kota memilikinya. Fasilitas publik yang senantiasa menjadi tempat favorit bagi warga kota untuk sekedar berekreasi, berkumpul bersama keluarga, berolahraga, dan sebagainya. Sebagai sarana umum, alun-alun menjadi tumpuan utama warga untuk hiburan murah. Sejak zaman dahulu kala, alun-alun merepresentasikan kehidupan rakyat jelata yang saling berinteraksi mengisi kehidupan suatu kota.
Berbicara mengenai alun-alun sendiri, ada satu alun-alun yang menjadi primadona warganya. Tidak hanya warga kota saja, namun warga luar kota sangat mengidolakan alun-alun ini. Alun-alun yang dimaksud adalah alun-alun Kota Batu. Mengapa alun-alun ini menjadi primadona dan menjadi jujugan para wisatawan, baik dari dalam kota maupun dari luar kota? Ada banyak alasan yang mendasarinya.
Alasan pertama, tentunya tidak diberlakukannya tiket masuk. Jika anda mengunjungi alun-alun manapun, tak akan ada tiket masuk. Kemungkinan besar hanya karcis parkir jika anda membawa kendaraan pribadi. Alasan utama ini yang menjadikan alun-alun menjadi tujuan utama rekreasi keluarga dan masyarakat luas. Jika ada rekreasi yang murah meriah, mengapa harus mencari rekreasi yang mahal?
Meski tidak ditarik biaya, bukan berarti alun-alun Kota Batu menjadi alun-alun yang murahan dan minim fasilitas. Fasilitas pendukung yang membuat nyaman pengunjung akan anda temui. Mulai dari tempat duduk yang nyaman, arena bermain anak, hingga bianglala jika ingin menikmati suasana keindahan Kota Batu dari atas. Tak hanya itu, hiasan berupa bentuk hewan dan tumbuhan dapat anda nikmati. Fasilitas-fasilitas tersebut dikemas sedemikian rupa agar masyarakat yang mengunjungi alun-alun Kota Batu merasa betah berlama-lama dan tidak bosan. Para pengunjung akan dimanjakan dengan fasilitas tersebut untuk sekedar melepas penat, menikmati keindahan, berfoto bersama, dan serangkaian kegiatan lainnya.
Fasilitas-fasilitas yang bagus itu diimbangi dengan perawatan dan pemeliharaan yang maksimal. Tentunya peran dari semua pihak dibutuhkan untuk menjaga agar alun-alun tetap bersih dan nyaman. Tidak hanya dari pemerintah Kota Batu yang bertindak sebagai penyedia fasilitas umum ini, namun juga dari segenap masyarakat. Di beberapa titik alun-alun akan dijumpai tulisan berisi himbauan untuk selalu menjaga kebersihan di area alun-alun. Tempat sampah disediakan di beberapa titik. Â Himbauan agar para pedagang untuk tidak berjualan di area alun-alun juga terlihat. Memang keberadaan pedagang bagai dua sisi mata uang. Kadangkala, pedagang memang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan pengunjung saat di alun-alun. Namun, keberadaan pedagang juga dapat berpotensi menimbulkan dampak negatif seperti masalah kebersihan. Tak hanya itu, larangan merokok juga terdapat di beberapa titik. jika pengunjung ingin merokok, maka pihak pengelola alun-alun telah menyediakan tempat khusus yang dapat digunakan.
Peraturan itu tidak hanya ditampilkan dalam bentuk tulisan, namun juga dalam bentuk siaran berulang. Di beberapa titik juga ditemui speaker yang secara berkala memberi arahan para pengunjung agar tetap menaati peraturan di dalam alun-alun. Siaran tersebut juga menghimbau para pedagang untuk tidak berjualan di area alun-alun. Selain itu, siaran tersebut juga memberikan pengertian hukuman apa yang akan didapat bagi pihak yang melanggar aturan-aturan tersebut.
Rupanya, bentuk pemahaman seperti ini cukup efektif. Para pengunjung benar-benar menaati peraturan yang dibuat. Meski ada saja pengunjung atau pedagang yang nakal, namun secara keseluruhan kondisi alun-alun, terutama kebersihannya sangat terjaga. Tak dijumpai smapah yang bertebaran di area alun-alun. Tak hanya itu, fasilitas pendukung lainnya seperti toilet juga terjaga kebersihannya. Dari sini tampak bahwa dukungan dari semua pihak sangat dibutuhkan untuk menjaga agar alun-alun ini tetap bersih dan nyaman untuk dikunjungi.
Sejak dibuka sejak tahun 2011 silam, alun-alun Kota Batu semakin diminati masyarakat. Kunjungan wisata ke kota ini selalu meningkat tiap tahunnya. Memang kota ini bertumpu pada sektor pariwisata. Tak heran, alun-alun Kota Batu seakan menjadi tumpuan utama  wisata kota ini selain wisata berbayar lain seperti Jatim Park 1, Batu Secreet Zoo, Batu Night Spektakuler, Agrowisata, dan tempat wisata lainnya.
Upaya yang dilakukan Pemkot Batu ini sebenarnya bisa dicontoh oleh daerah lain. Jika diamati, masih banyak daerah lain yang kurang peduli dengan alun-alunnya. Padahal sejatinya, alun-alun merupakan identitas kota tersebut. Baik tidaknya sebuah kota tertata sedikit banyak dapat dilihat dari alun-alunnya. Masih banyak ditemui kota-kota yang memiliki alun-alun yang kumuh dan tidak tertata. Disadari atau tidak, jika sesorang mengunjungi sebuah kota, yang terlintas pertama di pikirannya kemungkinan besar adalah alun-alunnya. Intinya, alun-alun adalah identitas yang tak terpisahkan dari sebuah kota. Sudah seyogyanya, alun-alun ditata sedemikian rupa demi kebaikan bersama.
Sekian, semoga bermanfaat. Jika anda penasaran dengan alun-alun ini, silahkan datang ke Kota Wisata Batu. Salam.
Gambar: Dokumen Pribadi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H