Mohon tunggu...
Ikrom Zain
Ikrom Zain Mohon Tunggu... Tutor - Content writer - Teacher

Hanya seorang pribadi yang suka menulis | Tulisan lain bisa dibaca di www.ikromzain.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Cerita Satu Abad Kotaku

1 April 2014   14:34 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:13 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lambang Kota Malang sebelum 1964. Malang Nominor Sursum Moveor : Malang Namaku Maju Tujuanku (blog.ub.ac.id)

Betapa indah gemilang Kota Malang

Kota di datar tinggi sejuk menarik hati

Yang Brantas melintas berliku

Yang tepi dilindung gunung

Penuh pemandangan sehat

Malang Kota Berkat

Itulah sepenggal lagu Malang Kota Subur. Sebuah lagu yang sering didengungkan dalam acara-acara bertema kota Malang. Tak terasa, hari ini Kota Malang tepat berusia satu abad. Usia yang cukup istimewa. Berawal dari sebuah tempat yang tak begitu dikenal, in the middle of nowhere, kini Malang menjadi salah satu kota yang cukup dikenal, tak hanya di Indonesia namun juga di mancanegara.

[caption id="" align="aligncenter" width="384" caption="Lambang Kota Malang sebelum 1964. (blog.ub.ac.id)"][/caption]

Malang. Dari mana nama itu berasal? Banyak versi mengenai pemberian nama Malang ini. Yang pasti, bukan karena warganya yang selalu bernasib sial. Penulis sendiri merasa tidak bernasib sial hidup di Malang. Kata Malang sendiri ada yang mengatakan bahwa berarti melintang. Malang melintang. Mengapa bisa melintang?

Jika diamati dari peta, akan tampak kota ini dikepung gunung. Ada Gunung Arjuno-Welirang di utara, Gunung Semeru di timur, dan Gunung Kawi-Butak di barat. Meski dikepung gunung, posisi Kota Malang cukup aman karena melintang diantara gunung-gunung itu. Salah satu buktinya, saat letusan Gunung Kelud kemarin, Kota Malang aman-aman saja, tak terkena dampak letusan yang cukup berarti. Sunguh karunia Tuhan yang patut disyukuri.

[caption id="attachment_301254" align="aligncenter" width="493" caption="Gunung Arjuno dilihat dari sebuah kampung di Kota Malang"]

13962401691895073111
13962401691895073111
[/caption] [caption id="attachment_301255" align="aligncenter" width="512" caption="Gunung Kawi-Butak, dilihat dari sebuah perempatan jalan di Kota Malang"]
13962402551356000856
13962402551356000856
[/caption]

Versi lain mengatakan, kata Malang berasal dari sebuah nama bangunan suci bernama Malangkuçeçwara. Letak bangunan suci ini masih diperdebatkan. Selain nama bangunan suci, kata Malang juga diyakini sebagai naman sebuah tempat bernama Malangsuka. Daerah ini merupakan sebuah desa di Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang yang berdekatan dengan letak Candi Jago dan Candi Kidal, dua candi peninggalan Kerajaan Singosari.

Nama Malang juga berasal dari kata Malang (bahasa Jawa), yang berarti menghalang-halangi. Mengapa bisa dikatakan menghalang-halangi? Ternyata ada cerita saat Raja Mataram Islam ingin menancapkan kekuasaannya di daerah Malang. Penduduk Malang saat itu rupanya tak mau begitu saja tunduk kepada Mataram. Mereka menghalang-halangi usaha Raja Mataram. Gagalnya usaha Raja Mataram ini hingga kini bisa kita saksikan. Malang tidak termasuk daerah Mataraman (daerah pengaruh kekuasaan Mataram), namun merupakan kawasan Arek (seperti halnya Kota Surabaya). Kondisi sosial budaya masyarakat Malang cukup berbeda dibandingkan dengan dua daerah lain yang berbatasan langsung seperti Kediri dan Blitar. Kedua daerah ini merupakan daerah Mataraman.

Sejak kapan ada suatu peradaban di Malang? Rupanya peninggalan sejarah di Malang sudah ada sejak abad ke-8 Masehi. Dari mana keyakinan itu berasal?

Penemuan Prasasti Dinoyo yang berangka tahun 760 M menjadi bukti bahwa daerah Malang sudah ditinggali oleh suatu kelompok masyarakat. Tak hanya itu, kelompok masyarakat tersebut sudah membangun suatu pemerintahan yang kuat, adil, sejahtera bernama Kerajaan Kanjuruhan. Nama Kanjuruhan kini diabadikan sebagai stadion kebanggaan masyarakat Malang, tempat tim Arema bermain. Kisah Kerajaan Kanjuruhan ini menjadi kisah yang patut diteladani. Kerajaan Kanjuruhan diperintah oleh seorang raja bernama Gajayana. Raja ini benar-benar all out dalam menyejahterakan rakyatnya. Saat pemerintahan Raja Gajayana, masyarakat kerajaan itu benar-benar hidup makmur, tenteram, dan sejahtera. Tak hanya berhenti sampai di pemerintahan Raja Gajayana, kisah kemakmuran Kerajaan Kanjuruhan berlanjut pada raja-raja selanjutnya. Hingga akhirnya, Kerajaan Kanjuruhan menyatakan diri berada di bawah Kerajaan Mataram Kuno. Setelah itu, tak tampak lagi peninggalan yang berarti.

[caption id="attachment_300837" align="aligncenter" width="474" caption="Candi Badut, salah satu peninggalan Kerajaan Kanjuruhan. Candi ini berada di Kelurahan Karangbesuki, Kecamatan Sukun, Kota Malang (Dokumen Pribadi)"]

13958901871456776498
13958901871456776498
[/caption]

Malang menjadi tempat penting kembali sejak dibukanya jalur kereta api menuju Malang. Stasiun kereta api pertama dibangun, yakni Stasiun Malang Kotalama pada tahun 1879. Sejak saat itu, Malang mulai ramai dengan aktivitas perdagangan, terutama hasil bumi dari daerah pegunungan di Kabupaten Malang.

[caption id="attachment_300838" align="aligncenter" width="431" caption="Stasiun Malang Kotalama (Dokumen Pribadi)"]

13958903211517254420
13958903211517254420
[/caption]

Sebagai sebuah kota, Malang memulai perjalannya pada 1 April 1914. Saat itu, pemerintah Hindia Belanda menjadikan Malang sebagai Gementee (kota otonom) terpisah dari Kabupaten Malang yang sudah lama eksis. Meski sudah menjadi kota sendiri, Malang masih belum memiliki walikota dan dewan kota. Selama 5 tahun hingga tahun 1919, Kota Malang tidak punya dua unsur pemerintahan tersebut. Usut punya usut, ternyata hal itu disebabkan Kota Malang lahir prematur, perkembangannya terlalu cepat.  Kota Malang baru memiliki walikota pada tahun 1919 yakni bernama H.I. Bussemaker. Orang ini cukup berprestasi dalam menata Kota Malang yang baru lahir, sehingga di akhir jabatannya dia ditugaskan sebagai walikota Surabaya pada tahun 1929.

[caption id="" align="aligncenter" width="125" caption="HI Bussemaker, Walikota Malang Pertama (Halomalang.com)"]

HI Bussemaker, Walikota Malang Pertama (Halomalang.com)
HI Bussemaker, Walikota Malang Pertama (Halomalang.com)
[/caption] Sejak kelahirannya, pemerintah kolonial mulai membangun Kota Malang menjadi sebuah kota baru yang nyaman untuk ditinggali. Maka ditunjuklah seorang arsitek bernama Thomas Karsten. Arsitek ini benar-benar menunjukkan masterpiecenya saat membangun kota Malang. Karsten mengembangkan Kota Malang menjadi beberapa bagian yang disebut Bowplan. Terdiri dari Bowplan I hingga VIII. Pembangunan ini meliputi perumahan, saluran air, taman, fasilitas olahraga, dan fasilitas umum lainnya. Pembangunan melalui bowplan ini merupakan pembangunan yang benar-benar disusun sedemikian rupa. Memperhatikan pemerataan pembangunan dan berbagai aspek agar terbangun sebuah kota yang nyaman untuk ditinggali. Setelah pembangunan melalui Bowplan ini, Kota Malang telah tumbuh menjadi sebuah kota yang maju. [caption id="" align="aligncenter" width="474" caption="Herman Thomas Karsten, arsitek Kota Malang dan kota-kota lain di Indonesia beserta anak dan istrinya (sudutkotadanwilayah.blogspot.com)"]
Herman Thomas Karsten, arsitek Kota Malang dan kota-kota lain di Indonesia beserta keluarganya (sudutkotadanwilayah.blogspot.com)
Herman Thomas Karsten, arsitek Kota Malang dan kota-kota lain di Indonesia beserta keluarganya (sudutkotadanwilayah.blogspot.com)
[/caption] [caption id="" align="aligncenter" width="552" caption="Alun-alun Kota Malang (antoniuscp.files.wordpress.com)"]
Alun-alun Kota Malang (antoniuscp.files.wordpress.com)
Alun-alun Kota Malang (antoniuscp.files.wordpress.com)
[/caption] [caption id="" align="aligncenter" width="490" caption="Kawasan Celaket tempo dulu (munirfiles.files.wordpress.com)"]
Kawasan Celaket tempo dulu (munirfiles.files.wordpress.com)
Kawasan Celaket tempo dulu (munirfiles.files.wordpress.com)
[/caption] Beberapa karya Karsten yang hingga sekarang masih bisa diamati adalah Ijen Boulevard. Jika anda sempat singgah ke Kota Malang, sempatkanlah melewati Jalan Ijen. Saat anda melewatinya, akan tampak nuansa era kolonial. Ditambah lagi dengan kehadiran perumahan gaya Belanda di sisi kanan kiri jalan. Kawasan ini sempat dijuluki dengan boulevard terbaik di dunia. Tak hanya itu, beberapa bangunan dengan gaya art deco juga bisa disaksikan. Sayangnya, perawatan bangunan bernilai sejarah ini kurang begitu dilakukan.

[caption id="" align="aligncenter" width="628" caption="Jalan Semeru, tempat banyak gedung kembar berdiri (arsmagicaarteficii.blogspot.com)"]

Jalan Semeru, tempat banyak gedung kembar berdiri (arsmagicaarteficii.blogspot.com)
Jalan Semeru, tempat banyak gedung kembar berdiri (arsmagicaarteficii.blogspot.com)
[/caption]

[caption id="attachment_301240" align="aligncenter" width="490" caption="Kawasan Ijen Boulevard (Dokumen Pribadi)"]

13962367411251886087
13962367411251886087
[/caption]

Saat revolusi fisik, Malang pernah menjadi tempat bersejarah. Tak banyak yang tahu, Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) pernah bersidang di Malang.  Pada tanggal 25 Februari hingga 5 Maret 1947 para anggota KNIP bersidang untuk memecahkan masalah yang sedang terjadi, terutama mengenai perundingan Linggarjati dengan Belanda. Tokoh-tokoh nasional seperti Moh. Hatta dan Syahrir datang ke Malang. Meski terjadi perbedaan pendapat, namun mereka semua sepakat untuk tetap bersatu dalam usaha mempertahankan kemerdekaan. Untuk mengenang peristiwa ini, maka dibangunlah Monumen Perjuangan KNIP. Letaknya di depan Sarinah Plaza, di sebelah utara alun-alun Kota Malang.

[caption id="attachment_300839" align="aligncenter" width="384" caption="Monumen Perjuangan KNIP (Dokumen Pribadi)"]

1395890523531873355
1395890523531873355
[/caption]

Malang juga menyimpan cerita kelam saat Agresi Militer Belanda. Saat itu, Kota Malang dibumihanguskan oleh pejuang RI yang akan hijrah keluar dari Kota Malang. Pasukan Hindia Belanda mendapati kota ini dalam keadaan hancur. Peristiwa ini terkenal dengan sebutan Crash I. Setelah perang kemerdekaan usai, Malang kembali menata dirinya. Membangun kembali puing-puing kehancurannya.

[caption id="" align="aligncenter" width="500" caption="Kondisi Balaikota Malang setelah kehancurannya tahun 1947 (barboek.blogspot.com)"]

Kondisi Balaikota Malang setelah kehancurannya tahun 1947 (barboek.blogspot.com)
Kondisi Balaikota Malang setelah kehancurannya tahun 1947 (barboek.blogspot.com)
[/caption] Hingga kini, Malang menjadi tujuan utama para pencari ilmu untuk menimba ilmu di kota ini. Malang menggeliat menjadi kota besar, dengan prestasi dan segala permasalahannya.

[caption id="" align="aligncenter" width="493" caption="Jembatan Kereta Api dekat Stasiun Malangkotabaru tahun 1950 (malang.endonesa.net)"]

Jembatan Kereta Api dekat Stasiun Malangkotabaru tahun 1950 (malang.endonesa.net)
Jembatan Kereta Api dekat Stasiun Malangkotabaru tahun 1950 (malang.endonesa.net)
[/caption] [caption id="" align="aligncenter" width="547" caption="Pertokoan Sarinah (kokohyulistio.files.wordpress)"]
Pertokoan Sarinah (kokohyulistio.files.wordpress)
Pertokoan Sarinah (kokohyulistio.files.wordpress)
[/caption]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun