Daripada berdebat bela-belaan capres, mending sekarang debat bela-belaan bola yuk
[caption id="" align="aligncenter" width="512" caption="Ayo Prancis angkat pialanya tahun ini (fifa.com)"][/caption]
Setiap Piala Dunia saya selalu memegang Prancis. Mungkin didasari atas pertama kalinya saya mengerti Piala Dunia. Tepatnya Piala Dunia 1998. Saat itu saya kelas 3 SD menyaksikan betapa perkasanya Prancis memenangi arena  4 tahunan ini. Sayang, prestasi tim ayam jantan seperti balon yang naik turun.
Di Piala Dunia 2002 Korea-Jepang, performa Prancis sangat payah. Melawan Senegal saja kalah dan gagal menembus babak penyisihan. Tapi saya tetap dukung tim ini di Piala Dunia 2006. Tak menyangka, Prancis bisa masuk Final. Dan yang paling saya suka, Prancis mengalahkan Brazil yang seakan tak pernah menang jika dua tim ini bertemu. Sayangnya, di babak final, Prancis kurang begitu rileks dan terkesan emosi sehingga dikalahkan Italia lewat adu penalti. Mungkin anda masih ingat insiden penandukan Zizou kepada Materazzi yang berujung kartu merah. Ambisi Zizou mengakhiri karir manis di Piala Dunia pun gagal.
Prancis kembali tak berkutik di Piala Dunia 2010 Afrika Selatan. Mungkin juga akibat drama sinetron mogoknya beberapa pemain. Duh lagi-lagi esmosi. Prancis pun keok di babak penyisihan. Nah di Piala Dunia 2014 ini, sesuai siklus naik-turun, maka seharusnya Prancis bisa berbicara lebih banyak. Saatnya tim ini naik. Paling tidak masuk babak Final. Syukur-syukur bisa juara untuk kedua kalinya.
Di Piala Dunia 2014 ini, Prancis berada di Grup E bersama Honduras, Swiss, dan Ekuador. Diantara tiga tim tadi, Swiss bisa dikatakan yang cukup sulit mengingat Prancis sangat kesulitan jika berhadapan dengan Swiss. Di Piala Dunia 2006 dulu, Prancis hanya mampu bermain imbang dengan Swiss di babak penyisihan.
Tapi Prancis tidak boleh memandang sebelah mata Honduras dan Ekuador. Terlebih saat melawan Honduras, 15 Juni nanti. Bisa jadi, mereka bisa terpeleset saat melawan tim underdog. Berbicara materi pemain, Prancis tak kalah dengan tim papan atas lainnya. Di bagian depan ada Bang Kareem Benzema (Real Madrid) dan Mas Oliver Giroud (Arsenal). Penampilan dua striker ini di timnya bolehlah dibilang bagus. Hal ini dibuktikan saat mereka menghajar Jamaika 8-0 pada senin 9 Juni kemarin. Meski hanya sebatas uji coba, namun melihat dua striker ini bisa mencetak gol menandakan mereka cukup tajam. Selain dua abang cucok ini ada juga Antoine Griezmann (Real Sociedad) dan Loïc Rémy (Newcastle). Di barisan tengah ada Yohan Cabaye (PSG), Blaise Matuidi (PSG), Rio Mavuba (Lille), Paul Pogba (Juventus), Moussa Sissoko (Newcastle), Mathieu Valbuena (Marseille), Remy Cabella (Montpellier), Morgan Schneiderlin (Southampton). Kalau di bagian belakang ada Simbah Patrick Evra, Mathieu Debuchy (Newcastle United), Lucas Digne (PSG), Laurent Koscielny (Arsenal), Eliaquim Mangala (Porto), Bacary Sagna (Arsenal), Mamadou Sakho (Liverpool), dan Raphaël Varane (Real Madrid). Sementara yang menjaga api eh yang menjaga gawang ada trio Hugo Lloris (Tottenham), Steve Mandanda (Marseille), dan Mickaël Landreau (Bastia).
Pertandingan yang paling saya tunggu adalah pertandingan antara Prancis melawan Brazil. Pertandingan ini akan bisa terjadi di semifinal jika kedua tim sama-sama menjuarai grup dan memenangi babak 16 besar serta perempat final. Duel maut Prancis melawan Brazil akan sangat seru. Apakah Brazil kembali kalah dengan Prancis atau sebaliknya bisa menang karena akan main di kandang sendiri. Apakah Prancis mampu meneruskan dominasinya terhadap Brazil di Piala Dunia beberapa edisi terkahir atau sang ayam jantan akan takluk? Peluang besar sangat ada, melihat Brazil meski main di kandang sendiri tapi ada beban mental untuk jadi juara.
[caption id="" align="aligncenter" width="550" caption="Jadwal lengkap PD 2014 (jasareview.blogdetik.com)"]
Apapun itu, harapan besar pada tim Prancis harus tetap kompak, rendah hati (tidak meremehkan), dan menjaga emosi. Kelemahan tim Prancis ada pada tiga hal tadi. Jangan ada lagi acara ngambek-ngambekan. Jika mereka bisa mengendalikannya maka tak mustahil Piala Dunia edisi kali ini mereka akan menjuarainya. Apalagi mereka sudah melakukan tradisi buang sial dengan menghancurkan replika bus yang digunakan pada PD 2010 lalu. Tinggal all out menghadapi perang ini. Main rileks tapi terus gempur pertahanan lawan. Maju terus Prancis.
Faisons esprit! (pegang lightstick biru)
Sumber: telegraph.co.uk
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H