Mohon tunggu...
Ikrom Zain
Ikrom Zain Mohon Tunggu... Tutor - Content writer - Teacher

Hanya seorang pribadi yang suka menulis | Tulisan lain bisa dibaca di www.ikromzain.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Karnaval Kota yang Paling Ditunggu

30 Agustus 2014   21:46 Diperbarui: 18 Juni 2015   02:04 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Masih bulan Agustus berarti masih dalam suasana peringatan HUT RI ke-69.

Kalau di kampung saya peringatan HUT RI telah berakhir minggu kemarin , tapi tidak untuk di kota. Hari ini (30/08/2014) pihak Pemerintah Kota Malang menyelenggarakan karnaval besar-besaran. Acara ini dimulai pada pukul 10.00 WIB di Balai Kota Malang. Karnaval ini diikuti oleh perwakilan dari 5 Kecamatan dan 57 Kelurahan di Kota Malang serta beberapa pihak yang berkenan menampilkan atraksinya.

1409382412764869281
1409382412764869281
140938247358835617
140938247358835617

14093825861135569160
14093825861135569160

14093826601837351650
14093826601837351650

14093827551207042617
14093827551207042617

Peserta yang tampil dalam karnaval kali ini cukup all out. Mereka mengenakan busana dari berbagai daerah di Indonesia. Tidak hanya mengenakan berbagai busana khas, namun mereka juga menampilkan atraksi yang memukau para penonton di tepi jalan. Pawai mobil hias berisi perlatan musik yang dimainkan di sepanjang jalan juga ditampilkan.



14093844491255454877
14093844491255454877

1409382834595736692
1409382834595736692

Salah satu yang menarik perhatian adalah kesenian Sisingaan yang berasal dari Jawa Barat. Maklum saja, kesenian ini jarang ditampilkan di Kota Malang. Selain itu, atraksi tari dari suku Dayak juga membuat penonton berdecak kagum. Yang juga membuat penonton senang adalah atraksi barongsai. Banyak anak-anak yang ingin meminta berfoto dengan barongsai. Keinginan mereka diakomodassi oleh petugas yang mendampingi barongsai. Sesekali, barongsai berhenti untuk menuntaskan hasrat narsis para penonton.



1409382972659359694
1409382972659359694
14093831201350740350
14093831201350740350

14093832291448848425
14093832291448848425

1409383335963606834
1409383335963606834

14093836221754442121
14093836221754442121

Atraksi asli dari Kota Malang sendiri juga ditampilkan. Kali ini, para siswa SMP Negeri di Kota Malang mengenakan topeng Malangan dalam berbagai karakter. Dan yang paling ditunggu tentu saja kesenian bantengan. Kesenian yang menggambarkan bentuk perlawanan rakyat terhadap penjajah, yang disimbolkan oleh banteng yang melawan macan menjadi tontonan yang memacu adrenalin. Penari bantengan melakukan atraksi kalap yang membuat penonton berhamburan. Entah kalap yang dilakukan benar-benar terjadi atau bohongan, yang jelas bantengan selalu ditunggu.



14093837091459698425
14093837091459698425

1409383774744576260
1409383774744576260

1409383836773886222
1409383836773886222

1409384368435280930
1409384368435280930

Akibat adanya karnaval ini, ruas jalan protokol di Kota Malang menjadi macet. Penonton banyak yang memarkir kendaraannya di tepi jalan. Yang cukup disayangkan, pengaturan lalu lintas kurang begitu baik. Akibatnya, beberapa kali terjadi insiden tersenggolnya peserta karnaval dengan pengguna jalan yang lewat. Mungkin lain kali pihak panitia bisa memperbaiki masalah ini.

1409383895700912275
1409383895700912275

Meskipun panas terik di siang hari, peserta karnaval tetap semangat melanjutkan perjalanan hingga finish di Stadion Gajayana Malang. Di balik masih adanya kekurangan, karnaval kali ini menjadi momen untuk mempersatukan warga kota yang hidup majemuk. Dengan menampilkan budaya dari berbagai daerah paling tidak warga bisa belajar untuk bertoleransi terhadap orang lain sehingga kasus yang terjadi di Yogyakarta tidak sampai terulang lagi.

1409383968997085070
1409383968997085070

1409384039532642957
1409384039532642957

14093842142103636100
14093842142103636100

Sekian. Semoga bermanfaat. Salam.

Foto: Dokumen Pribadi. Copy-paste diizinkan dengan menatutkan link postingan ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun