Indonesia, dengan populasi yang terus berkembang pesat dan laju urbanisasi yang tinggi, sering kali menghadapi tantangan serius dalam hal mobilitas perkotaan. Kemacetan lalu lintas yang kronis dan polusi udara yang semakin parah telah menjadi masalah utama bagi kesehatan masyarakat dan lingkungan. Dalam konteks ini, upaya untuk mendorong pemerataan transportasi umum berbasis rel menjadi solusi yang menjanjikan untuk mengatasi masalah ini.
Mengatasi Kemacetan
Kemacetan lalu lintas adalah masalah yang merugikan bagi perekonomian dan kualitas hidup masyarakat. Menurut laporan Bank Dunia, kemacetan di Jakarta saja dapat menyebabkan kerugian ekonomi hingga miliaran dolar setiap tahunnya. Pemerataan transportasi umum berbasis rel dapat membantu mengurangi volume kendaraan pribadi di jalan raya, mengurangi kepadatan lalu lintas, dan mengatasi masalah kemacetan yang kronis.
Mengurangi Polusi Udara
Polusi udara akibat emisi kendaraan bermotor merupakan ancaman serius bagi kesehatan masyarakat. Partikel-partikel berbahaya dan gas beracun yang terlepas ke udara mengakibatkan berbagai masalah kesehatan seperti penyakit pernapasan, alergi, dan penyakit jantung. Transportasi berbasis rel yang lebih ramah lingkungan dapat mengurangi emisi kendaraan bermotor dan kontribusi terhadap polusi udara, karena relatif lebih efisien dan biasanya menggunakan sumber energi yang lebih bersih.
Pemerataan Aksesibilitas
Salah satu alasan utama ketidakseimbangan dalam pemanfaatan transportasi umum di Indonesia adalah ketidakmerataan aksesibilitas. Mayoritas layanan transportasi umum berpusat di kota-kota besar, sementara wilayah pinggiran dan daerah terpencil sering kali kesulitan untuk mengakses layanan tersebut. Dengan memperluas jaringan transportasi berbasis rel ke daerah-daerah terpencil, pemerataan aksesibilitas dapat dicapai. Hal ini akan membantu mengurangi ketergantungan masyarakat pada kendaraan pribadi dan mengurangi tekanan pada infrastruktur perkotaan.
Mendorong Pengembangan Wilayah
Pengembangan infrastruktur transportasi berbasis rel juga dapat menjadi katalisator untuk pengembangan wilayah. Ketika jalur kereta api baru dibangun, daerah-daerah sekitarnya cenderung mengalami pertumbuhan ekonomi dan perkembangan urbanisasi yang lebih terencana. Pusat-pusat kegiatan ekonomi baru dapat muncul di sepanjang rute kereta api, mengurangi tekanan pada pusat-pusat perkotaan yang sudah jenuh.
Meningkatkan Kualitas Hidup
Penerapan sistem transportasi umum berbasis rel tidak hanya berkontribusi pada peningkatan aspek-aspek fisik seperti mobilitas dan kualitas udara, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup masyarakat secara keseluruhan. Dengan mengurangi waktu perjalanan yang diperlukan, individu memiliki lebih banyak waktu untuk beraktivitas produktif atau berkualitas dengan keluarga. Selain itu, lingkungan yang lebih bersih dan ramah lingkungan dapat menciptakan ruang publik yang lebih nyaman dan aman bagi semua warga.