Mohon tunggu...
I K. PUTRA JULIANTARA
I K. PUTRA JULIANTARA Mohon Tunggu... Dosen - seorang Guru sekolah, Dosen, sekaligus Tutor belajar.

Metode Pembelajaran saya adalah komunikatif, Interaktif, dan Menyenangkan. Teaching is my passion, Saya suka mengajar dan mendidik siswa dengan diselingi canda dan tawa Bagi saya kenyamanan siswa dalam belajar adalah Prioritas saya.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Endositosis

3 Februari 2020   14:49 Diperbarui: 3 Februari 2020   14:49 3551
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Proses endositosis adalah proses dimana sel tubuh menelan molekul-molekul seperti protein, molekul polar, dan zat-zat lain menggunakan membran plasma yang hidrofobik. Proses endositosis dapat diartikan pula sebagai proses pemasukan zat dari luar sel ke dalam sel. Proses ini terjadi pada sel eukariotik (Tatang,2015)

Partikel-partikel dari luar sel menempel pada membran kemudian mendesak membran sehingga terjadilah lekukan yang semakin lama semakin dalam bentuknya seperti kantung dan akhirnya menjadi bulat lalu terlepas dari membran. Bulatan tersebut berisi partikel, lalu akan dicerna oleh lisosom/enzim pencerna (Tatang,2015)

Terdapat beberapa jenis endositosis berdasarkan jenis benda/ partikel yang masuk ke dalam sel, antara lain:

  • Fagositosis

Fagositosis adalah proses dimana partikel besar, seperti sel-sel atau partikel yang relatif besar, yang diambil oleh sel. Sebagai contoh, ketika mikroorganisme menyerang tubuh manusia, sejenis sel darah putih yang disebut neutrofil akan melawan mikroorganisme melalui proses ini, sekitarnya dan melanda mikroorganisme,  yang kemudian dihancurkan oleh neutrofil tersebut (Tatang,2015).

Dalam fagositosis, sebagian dari permukaan menghadap ke dalam membran plasma menjadi dilapisi dengan protein yang disebut clathrin, yang menstabilkan bagian membran. Bagian dilapisi membran kemudian meluas dari tubuh sel dan mengelilingi partikel. Setelah vesikel yang mengandung partikel tertutup dalam sel, clathrin yang disengages dari membran dan vesikel yang menyatu dengan lisosom untuk rincian materi dalam kompartemen baru terbentuk (endosom). Ketika nutrisi diakses dari degradasi isi vesikular telah diekstrak, endosom baru terbentuk menyatu dengan membran plasma dan melepaskan isinya ke dalam cairan ekstraseluler. Membran endosomal lagi menjadi bagian dari membran plasma (Tatang,2015)

  • Pinositosis                                                                                                                                                                                                                                                                            Sebuah variasi dari endositosis disebut pinositosis. Ini secara harfiah berarti "minum sel" dan diberi nama pada saat asumsi adalah bahwa sel itu sengaja mengambil dalam cairan ekstraseluler (Hartono,2015).  Pada kenyataannya, ini adalah proses yang memakan waktu dalam molekul, termasuk air, yang membutuhkan sel dari cairan ekstraseluler. Hasil pinositosis dalam vesikel jauh lebih kecil daripada fagositosis, dan vesikel tidak perlu bergabung dengan lisosom (Hartono,2015). Sel-sel yang melakukan proses pinositosis ini antara lain sel darah putih, epitel usus, makrofag hati, dan lain-lain. Tahapan proses pinotosis adalah sebagai berikut (Hartono,2015).
  • Endositosis yang Diperantai Reseptor                                                                                                                                                                                                                 Endositosis yang diperantarai reseptor merupakan proses endositosis yang menggunakan reseptor khusus untuk partikel tertentu. Hampir sama dengan pinositosis hanya saja, selektif terhadap substansi yang ditranspornya (Hartono,2015). Endositosis yang diperantarai reseptor memungkinkan sel dapat meperoleh substansi spesifik dalam jumlah yang melimpah sekalipun substansi itu mungkin saja konsentrasinya tidak tinggi dalam cairan seluler. Protein dan reseptor spesifik yang menempel pada membran, terpapar oleh cairan ekstraseluler dan ligan terikat pada reseptor. Reseptor kemudian dikelompokan didaerah dari membran disebut lubang dilapisi, yang dilapisi oleh lapisan kabur protein mantel. Selanjutnya masing-msing lubang terlapis membentuk vesikel yang mengandung molekul ligan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun