Mohon tunggu...
Ikon Sauki
Ikon Sauki Mohon Tunggu... Desainer - Mahasiswa UIN Khas Jember

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Faktor Penyebab Gangguan Makan Pada Remaja: Tinjauan Literatur

25 Agustus 2024   23:50 Diperbarui: 25 Agustus 2024   23:56 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : https://eastcobbrelationshipcenter.com/bulimia/

Berdasarkan kajian jurnal dan artikel baik nasional maupun internasional dengan kata kunci "kontributor gangguan makan pada remaja", "contributor of eating disorder in adolescent", dan "contributor of eating disorder in teenagers", ditemukan berbagai faktor yang berperan sebagai kontributor gangguan makan pada remaja.

Berikut adalah penjelasan mengenai faktor-faktor penyebab gangguan makan pada remaja:

a) Citra Tubuh, Kelompok Teman Sebaya, dan Body Shaming

Citra tubuh berhubungan dengan persepsi, perasaan, serta sikap yang ditunjukkan individu terkait karakteristik dan kemampuan tubuhnya, dipengaruhi oleh persepsi individu dan orang lain. Citra tubuh dibagi menjadi citra tubuh positif dan negatif. Individu dengan citra tubuh positif cenderung merasa percaya diri, puas, dan nyaman, sedangkan mereka yang memiliki citra tubuh negatif sering merasa kurang atraktif, malu, dan kurang percaya diri. Citra tubuh negatif ini diketahui sebagai salah satu faktor yang berkontribusi pada gangguan makan pada remaja. Berdasarkan penelitian, terdapat korelasi yang signifikan antara penilaian negatif terhadap penampilan dan munculnya gangguan makan.

Sumber : https://eastcobbrelationshipcenter.com/bulimia/
Sumber : https://eastcobbrelationshipcenter.com/bulimia/
Kelompok teman sebaya atau peer group juga menjadi faktor penyebab gangguan makan. Peer group merupakan sekelompok rekan sebaya dengan ikatan emosional yang kuat dan dapat memengaruhi kehidupan sosial dan pribadi anggotanya. Dampak negatif dari peer group, seperti tekanan untuk memenuhi standar kelompok, dapat memicu gangguan makan. Penelitian menunjukkan bahwa tekanan dari teman sebaya berkorelasi dengan tingginya kecenderungan anoreksia nervosa pada remaja.

Body shaming, atau penilaian negatif terhadap tubuh seseorang, juga berperan dalam munculnya gangguan makan. Body shaming dapat memicu perasaan malu terhadap bentuk tubuh yang dianggap tidak ideal, yang pada gilirannya dapat mendorong individu untuk melakukan diet tidak sehat, yang sering kali berujung pada gangguan makan. Penelitian menunjukkan adanya hubungan signifikan antara body shaming dan kecenderungan anoreksia nervosa pada remaja perempuan.

b) Kecenderungan Gangguan Jiwa

Gangguan jiwa, seperti depresi, kecemasan, dan adiksi, juga dikaitkan dengan gangguan makan pada remaja. Penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan signifikan antara kecenderungan gangguan jiwa dan munculnya gangguan makan, terutama pada aspek depresi dan sensitivitas interpersonal.

c) Kepercayaan Diri

Sumber : https://eastcobbrelationshipcenter.com/bulimia/
Sumber : https://eastcobbrelationshipcenter.com/bulimia/

Kepercayaan diri yang rendah juga merupakan faktor penyebab gangguan makan pada remaja. Remaja dengan gangguan makan cenderung memiliki kepercayaan diri yang rendah, yang dapat memicu masalah sosial, stres, depresi, dan perubahan perilaku makan. Penelitian menunjukkan adanya korelasi yang kuat antara rendahnya kepercayaan diri dan kecenderungan anoreksia nervosa pada remaja.

d) Self-dissatisfaction, Lingkungan Keluarga, Stres di Luar Keluarga, dan Internalisasi Sosiokultural

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun