gangguan makan pada remaja", "contributor of eating disorder in adolescent", dan "contributor of eating disorder in teenagers", ditemukan berbagai faktor yang berperan sebagai kontributor gangguan makan pada remaja.
Berdasarkan kajian jurnal dan artikel baik nasional maupun internasional dengan kata kunci "kontributorBerikut adalah penjelasan mengenai faktor-faktor penyebab gangguan makan pada remaja:
a) Citra Tubuh, Kelompok Teman Sebaya, dan Body Shaming
Citra tubuh berhubungan dengan persepsi, perasaan, serta sikap yang ditunjukkan individu terkait karakteristik dan kemampuan tubuhnya, dipengaruhi oleh persepsi individu dan orang lain. Citra tubuh dibagi menjadi citra tubuh positif dan negatif. Individu dengan citra tubuh positif cenderung merasa percaya diri, puas, dan nyaman, sedangkan mereka yang memiliki citra tubuh negatif sering merasa kurang atraktif, malu, dan kurang percaya diri. Citra tubuh negatif ini diketahui sebagai salah satu faktor yang berkontribusi pada gangguan makan pada remaja. Berdasarkan penelitian, terdapat korelasi yang signifikan antara penilaian negatif terhadap penampilan dan munculnya gangguan makan.
Kelompok teman sebaya atau peer group juga menjadi faktor penyebab gangguan makan. Peer group merupakan sekelompok rekan sebaya dengan ikatan emosional yang kuat dan dapat memengaruhi kehidupan sosial dan pribadi anggotanya. Dampak negatif dari peer group, seperti tekanan untuk memenuhi standar kelompok, dapat memicu gangguan makan. Penelitian menunjukkan bahwa tekanan dari teman sebaya berkorelasi dengan tingginya kecenderungan anoreksia nervosa pada remaja.
Body shaming, atau penilaian negatif terhadap tubuh seseorang, juga berperan dalam munculnya gangguan makan. Body shaming dapat memicu perasaan malu terhadap bentuk tubuh yang dianggap tidak ideal, yang pada gilirannya dapat mendorong individu untuk melakukan diet tidak sehat, yang sering kali berujung pada gangguan makan. Penelitian menunjukkan adanya hubungan signifikan antara body shaming dan kecenderungan anoreksia nervosa pada remaja perempuan.
b) Kecenderungan Gangguan Jiwa
Gangguan jiwa, seperti depresi, kecemasan, dan adiksi, juga dikaitkan dengan gangguan makan pada remaja. Penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan signifikan antara kecenderungan gangguan jiwa dan munculnya gangguan makan, terutama pada aspek depresi dan sensitivitas interpersonal.
c) Kepercayaan Diri
Kepercayaan diri yang rendah juga merupakan faktor penyebab gangguan makan pada remaja. Remaja dengan gangguan makan cenderung memiliki kepercayaan diri yang rendah, yang dapat memicu masalah sosial, stres, depresi, dan perubahan perilaku makan. Penelitian menunjukkan adanya korelasi yang kuat antara rendahnya kepercayaan diri dan kecenderungan anoreksia nervosa pada remaja.
d)Â Self-dissatisfaction, Lingkungan Keluarga, Stres di Luar Keluarga, dan Internalisasi Sosiokultural
Self-dissatisfaction, atau ketidakpuasan diri, yang berkaitan dengan tuntutan diri untuk selalu tampil lebih baik dan perasaan minder, sering kali menjadi pemicu gangguan makan. Lingkungan keluarga yang tidak mendukung dan peristiwa stres di luar keluarga juga berperan sebagai faktor penyebab gangguan makan. Penelitian menunjukkan bahwa internalisasi standar sosiokultural mengenai penampilan juga dapat memicu gangguan makan pada remaja.
e) Perilaku Media Sosial
Media sosial memiliki dampak signifikan terhadap perilaku remaja, termasuk dalam hal gangguan makan. Penelitian menunjukkan bahwa perilaku media sosial, seperti penghindaran posting selfie, manipulasi foto, dan investasi pada selfie orang lain, berkorelasi dengan kecenderungan gangguan makan pada remaja.
Kesimpulannya, gangguan makan pada remaja disebabkan oleh berbagai faktor yang kompleks dan saling terkait, termasuk citra tubuh, tekanan dari teman sebaya, body shaming, kecenderungan gangguan jiwa, kepercayaan diri yang rendah, ketidakpuasan diri, lingkungan keluarga, stres di luar keluarga, internalisasi sosiokultural, dan perilaku media sosial. Pemahaman terhadap faktor-faktor ini penting dalam upaya pencegahan dan penanganan gangguan makan pada remaja.
Sumber : https://jurnalp3k.com/index.php/J-P3K/article/view/303
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H