Self-dissatisfaction, atau ketidakpuasan diri, yang berkaitan dengan tuntutan diri untuk selalu tampil lebih baik dan perasaan minder, sering kali menjadi pemicu gangguan makan. Lingkungan keluarga yang tidak mendukung dan peristiwa stres di luar keluarga juga berperan sebagai faktor penyebab gangguan makan. Penelitian menunjukkan bahwa internalisasi standar sosiokultural mengenai penampilan juga dapat memicu gangguan makan pada remaja.
e) Perilaku Media Sosial
Media sosial memiliki dampak signifikan terhadap perilaku remaja, termasuk dalam hal gangguan makan. Penelitian menunjukkan bahwa perilaku media sosial, seperti penghindaran posting selfie, manipulasi foto, dan investasi pada selfie orang lain, berkorelasi dengan kecenderungan gangguan makan pada remaja.
Kesimpulannya, gangguan makan pada remaja disebabkan oleh berbagai faktor yang kompleks dan saling terkait, termasuk citra tubuh, tekanan dari teman sebaya, body shaming, kecenderungan gangguan jiwa, kepercayaan diri yang rendah, ketidakpuasan diri, lingkungan keluarga, stres di luar keluarga, internalisasi sosiokultural, dan perilaku media sosial. Pemahaman terhadap faktor-faktor ini penting dalam upaya pencegahan dan penanganan gangguan makan pada remaja.
Sumber : https://jurnalp3k.com/index.php/J-P3K/article/view/303
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H