Mohon tunggu...
Ikon Sauki
Ikon Sauki Mohon Tunggu... Desainer - Mahasiswa UIN Khas Jember

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pengaruh Kecanduan Smartphone Terhadap Kualitas Tidur: Insight dari Studi Terkini

20 Agustus 2024   12:07 Diperbarui: 20 Agustus 2024   12:09 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penggunaan smartphone telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan modern. Alat komunikasi ini menawarkan beragam fungsi yang memudahkan aktivitas sehari-hari, namun juga menyimpan potensi bahaya, khususnya terhadap kualitas tidur. Penelitian menunjukkan bahwa penggunaan smartphone yang berlebihan, terutama sebelum tidur, memiliki dampak signifikan terhadap penundaan waktu tidur, yang pada gilirannya dapat menurunkan kualitas tidur dan memengaruhi kesehatan secara keseluruhan.

Kecanduan Smartphone dan Pengaruhnya terhadap Pola Tidur

Perilaku kecanduan smartphone kini menjadi isu global yang kian memprihatinkan. Penelitian yang dilakukan oleh Cui et al. (2021) mengungkapkan bahwa penggunaan ponsel yang berlebihan menjadi salah satu faktor utama yang menyebabkan individu menunda waktu tidur mereka. Penundaan ini terjadi karena ketergantungan pada ponsel yang memicu dorongan untuk terus menerus menggunakan perangkat tersebut, bahkan di saat yang seharusnya digunakan untuk beristirahat.

Temuan ini didukung oleh penelitian Li, Wang, dan Wang (2022) yang menunjukkan bahwa kecanduan smartphone semakin marak seiring dengan berkembangnya teknologi dan meningkatnya aksesibilitas ponsel pintar. Penggunaan ponsel sebelum tidur menjadi kebiasaan umum yang tidak hanya mengganggu pola tidur tetapi juga berdampak negatif pada kesehatan mental dan fisik.

Survei Populix tentang Kebiasaan Malam Hari Pengguna Ponsel di Indonesia

Data survei yang dilakukan oleh Populix pada Maret 2023 terhadap 1.772 responden berusia 17-55 tahun mengungkapkan bahwa mayoritas masyarakat Indonesia mengakses ponsel mereka secara intensif pada malam hari, khususnya antara pukul 18.01 hingga 21.00. Sebanyak 52% responden mengaku mengakses ponsel pada jam-jam ini, menunjukkan kecenderungan penggunaan ponsel yang tinggi di malam hari setelah jam kerja.

Penggunaan ponsel di malam hari ini sering kali dikaitkan dengan aktivitas di media sosial, hiburan, dan chatting, yang semuanya memiliki proporsi yang cukup besar dalam penggunaan ponsel. Penggunaan aplikasi media sosial mencatatkan angka tertinggi, yaitu 63%, diikuti oleh aplikasi hiburan (58%) dan chat (52%). Aktivitas-aktivitas ini menjadi alasan utama mengapa banyak individu menunda waktu tidur mereka, yang kemudian berdampak pada kualitas tidur mereka.

Indonesia kini dikenal sebagai salah satu negara dengan durasi penggunaan smartphone terlama di dunia. Berdasarkan laporan dari State of Mobile yang dirilis oleh Data.Ai, rata-rata waktu yang dihabiskan warga Indonesia untuk menggunakan smartphone pada tahun 2023 mencapai 6,05 jam per hari. Sejak tahun 2020, Indonesia telah berada di peringkat teratas untuk negara dengan penggunaan smartphone terlama, dan angka ini terus meningkat.

Laporan ini mencerminkan betapa eratnya ketergantungan masyarakat Indonesia terhadap smartphone, dan bagaimana hal ini bisa menjadi ancaman bagi pola tidur yang sehat. Penggunaan ponsel yang berlebihan tidak hanya menyebabkan penundaan tidur tetapi juga mengurangi total durasi tidur, yang pada akhirnya dapat mempengaruhi produktivitas dan kesejahteraan.

Kaitan Antara Kecanduan Smartphone dan Regulasi Diri

Penelitian yang dilakukan oleh Marlesa dan Wibowo (2023) menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara kecanduan smartphone dan penundaan waktu tidur. Penelitian ini mengungkapkan bahwa individu yang memiliki kecenderungan kecanduan smartphone cenderung mengorbankan waktu tidur mereka demi aktivitas di ponsel, yang pada akhirnya berdampak buruk pada kualitas tidur mereka.

Pengendalian diri atau regulasi diri menjadi faktor penting dalam mengatasi masalah ini. Geng et al. (2021) menyoroti pentingnya regulasi diri sebagai pelindung terhadap penundaan waktu tidur. Individu yang mampu mengatur penggunaan smartphone mereka, terutama di malam hari, cenderung memiliki pola tidur yang lebih baik dan kualitas hidup yang lebih tinggi.

Penggunaan smartphone yang berlebihan, khususnya di malam hari, memiliki dampak negatif yang signifikan terhadap kualitas tidur. Kecanduan smartphone dan kurangnya regulasi diri menjadi faktor utama yang mendorong individu untuk menunda waktu tidur mereka, yang pada akhirnya berdampak pada kesehatan secara keseluruhan. Oleh karena itu, kesadaran akan bahaya ini dan upaya untuk mengendalikan penggunaan smartphone sangat penting untuk menjaga kualitas tidur yang baik dan meningkatkan kualitas hidup.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun