Toleransi beragama adalah fondasi penting dalam menjaga keharmonisan di masyarakat yang beragam, seperti Indonesia. Generasi Z, yang lahir antara pertengahan 1990-an hingga awal 2010-an, memiliki peran kunci dalam mempromosikan nilai-nilai toleransi ini. Dengan akses luas terhadap teknologi dan informasi, mereka berpotensi menjadi agen perubahan yang mendukung keberagaman dan saling menghormati.
Secara etimologis, kata "toleransi" berasal dari bahasa Latin "Tolerare," yang berarti menahan diri, bersabar, atau membiarkan sesuatu terjadi. Namun, makna toleransi lebih dari sekadar menahan diri. Kholisah dan kolega (2021) menegaskan bahwa toleransi mencakup sikap saling menghargai antarindividu sesuai dengan norma yang berlaku. Ini mencerminkan pemahaman yang lebih dalam tentang pentingnya menghormati perbedaan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk keyakinan beragama.
Toleransi beragama dapat didefinisikan sebagai kemampuan seseorang untuk menghormati nilai-nilai spiritual, keyakinan, dan praktik yang berbeda dari agama yang dianutnya. Supardi & Rahmelia (2020) menyatakan bahwa toleransi beragama tidak hanya berarti mengizinkan atau menyetujui pelaksanaan ibadah dari berbagai agama. Ini juga mencakup pengakuan dan penghargaan terhadap pluralitas agama dengan segala perangkat, upacara, dan praktik peribadatannya.
Generasi Z dihadapkan pada tantangan bagaimana mengelola keragaman agama dalam era digital yang penuh dengan interaksi media sosial. Manuain (2022) menunjukkan bahwa persepsi mereka terhadap toleransi beragama dipengaruhi oleh pengalaman hidup bersama, pemahaman yang benar tentang ajaran agama, dan penghargaan terhadap nilai-nilai kebangsaan.Â
Sebagai contoh, saat Ramadhan, baik Muslim maupun non-Muslim telah lama hidup berdampingan, dan Generasi Z lebih memilih untuk saling menopang daripada mempermasalahkan perbedaan.
Dengan demikian, Generasi Z memiliki potensi besar untuk menjadi agen perubahan dalam mempromosikan toleransi beragama. Dengan pemahaman yang lebih dalam tentang nilai-nilai ini, mereka dapat berkontribusi dalam menciptakan masyarakat yang lebih inklusif dan harmonis, yang menghargai perbedaan sebagai kekuatan, bukan sebagai ancaman.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI