Mohon tunggu...
IKOM UMSIDA
IKOM UMSIDA Mohon Tunggu... Full Time Blogger - media

Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Sidoarjo adalah salah satu prodi di Umsida yang terakreditasi A yang khas dengan tagline "Los Gak Rewel"

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ketika Kata Saja Tak Cukup Membangun Peran Komunikasi dalam Film Keluarga di 1 Kakak 7 Ponakan

2 Februari 2025   20:55 Diperbarui: 2 Februari 2025   20:55 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ikom.umsida.ac.id - Film 1 Kakak 7 Ponakan bukan cuma drama keluarga biasa. Di balik ceritanya yang nyesek, film ini
ngegambarin gimana komunikasi.

Baik yang pake kata-kata maupun yang cuma pake gestur, jadi kunci utama dalam hubungan keluarga.

Gestur yang Bicara Lebih Banyak

Salah satu hal keren dari film ini adalah gimana komunikasi tanpa kata-kata jadi super penting. Tatapan mata yang seakan menahan beban, bahu yang sedikit merosot sebagai tanda kelelahan, atau tangan yang menggenggam erat tanpa suara. Semua ini punya makna lebih dalam daripada sekadar ucapan.

Percaya gak percaya, gestur-gestur kaya gini itu super relate dengan kondisi bahasa tubuh manusia pada situasi tertentu.

Gestur dalam film ini bukan sekadar pelengkap, tapi jadi sarana utama buat menyampaikan emosi. Ada momen ketika sebuah tatapan lebih mengandung arti daripada seribu kata.

Entah itu kesedihan, ketidakpastian, atau justru harapan yang masih tersisa. Sentuhan kecil, seperti tangan yang mengusap
bahu atau helaan napas berat, menegaskan konflik batin yang nggak bisa diungkapin dengan kata-kata.

Bahkan diamnya seseorang bisa lebih berbicara dibanding kalimat panjang. Gerakan tubuh yang tertahan, tatapan yang menghindar, atau sekadar perubahan postur tubuh ketika seseorang merasa nggak nyaman.

Semua ini membangun atmosfer emosional yang lebih nyata dan menyentuh hati penonton. So, kalian juga setidaknya harus sedikit paham tentang komunikasi non verbal dari lawan bicara kalian. Biar kalo marahan gak diem-dieman hehehehehe.

Dialog yang Mengubah Prespektif Obrolan dan Bikin Pandangan Berubah

Sumber: Cinema 21
Sumber: Cinema 21

Selain komunikasi tanpa kata, film ini juga nunjukin betapa pentingnya ngobrol dengan jujur dan terbuka. Awalnya, Moko cuma sekadar ngasih perintah, tapi lama-lama dia mulai beneran dengerin anak-anak ini.

Obrolan sama Maurin (Amanda Rawles), pacarnya, juga jadi momen penting yang bikin dia sadar kalau komunikasi yang baik bisa bantu menghadapi masalah dalam hidup.

Ending point pada film ini, hanya diselesaikan dengan 1 kalimat loh. "Kita tanggung bebannya bareng-bareng ya." -Maurin (Amanda Rawles).

Dinamika antara Moko dan keponakannya makin berkembang seiring film berjalan. Dari yang awalnya cuma sekadar 'ngurusin' mereka, Moko mulai ngerti apa yang mereka takutin dan pengenin.

Dialog mereka jadi lebih dalam dan bermakna, ngajarin kita bahwa ngobrol itu bukan cuma ngomong, tapi juga soal dengerin dan ngerasain.

Komunikasi Itu Kunci!

Film 1 Kakak 7 Ponakan ngegambarin kalau komunikasi dalam keluarga nggak selalu soal ngobrol panjang lebar. Kadang, bahasa tubuh dan perasaan yang tulus justru lebih kena di hati.

Film ini ngajarin kita bahwa dalam keluarga, kata-kata aja nggak cukup. Yang paling penting adalah gimana kita bisa
saling paham dan terhubung dengan cara apapun, selama itu tulus dan dari hati.

Penulis : Kiki Widyasari Hastowo

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun