Ikomumsida.ac.id - COMFIS (Communication Film Initiative Screening) ke-6 kembali hadir dengan konsep  menarik. Tahun ini, acara tersebut bertransformasi menjadi Screening Camp yang menawarkan suasana santai dan dekat dengan alam. Tetap mengusung tema "Mengenal Indonesia," COMFIS 2024 berhasil mencuri perhatian dengan lokasi acara memikat di Home Camp, Gunung Jaten, Trawas, Mojokerto, pada 13-14 Juni 2024.
Acara tahunan ini merupakan wujud apresiasi terhadap karya film yang diproduksi oleh mahasiswa prodi Ikom Umsida. Screening Camp dirancang untuk memberikan pengalaman berbeda, di mana peserta dapat menikmati pemutaran film dalam suasana alam terbuka yang sejuk dan asri. Sebanyak 16 film dokumenter karya mahasiswa semester 6 Â ditayangkan dalam kegiatan ini.
Film-film tersebut menggambarkan beragam tema dan cerita yang mengangkat berbagai aspek kehidupan di Indonesia. Screening Camp tidak hanya menjadi ajang apresiasi karya mahasiswa, tetapi juga wadah untuk mengedukasi dan menginspirasi penonton tentang keanekaragaman budaya dan kehidupan sosial di Indonesia. Dengan lokasi yang alami dan konsep acara yang unik, COMFIS 2024 memberikan pengalaman tak terlupakan bagi semua peserta.
Salah satu film yang mencuri perhatian adalah "Goresan Jiwa di Atas Kanvas," disutradarai oleh Fawaas Hanif. Film ini bercerita tentang seorang seniman lukis dari Pasuruan Timur, Badrie, yang karya-karyanya memuat momen-momen bersejarah. Badrie tidak hanya dikenal karena keahliannya dalam melukis, tetapi juga karena pemahamannya yang mendalam terhadap seni dan keagamaan. Sebagai kader dan pimpinan Muhammadiyah di Kabupaten Pasuruan, Badrie menampilkan wajah berdakwah melalui seni, terutama seni rupa lukis. Bagi Badrie, aktivitas sehari-hari yang ia lakukan adalah sebagian dari dakwah, sehingga tidak ada pembeda antara berkesenian dan berdakwah.
Fawwaz Hanif Basyaeb, yang akrab disapa Hanif sebagai sutradara dari film "Goresan Jiwa di Atas Kanvas," berhasil meraih juara kedua di COMFIS 2024. Kemenangan ini merupakan bentuk apresiasi luar biasa dari Prodi Ilmu Komunikasi Umsida.
Dalam keterangan yang disampaikan setelah menerima penghargaan, Hanif menyatakan bahwa kemenangan tersebut bukanlah miliknya semata, melainkan hasil kerja keras tim yang solid. "Kemenangan yang diberikan bukanlah untuk saya semata, ini melainkan kerja sama tim yang solid. Tentunya saya dan teman-teman merasa bangga, karena melalui karya film ini, kita bisa mengetahui bahwa banyak cara untuk menyampaikan kebaikan, terutama melalui karya film," ujar Hanif.
Film "Goresan Jiwa di Atas Kanvas" menyajikan kisah menarik tentang Badrie, yang salah satu karyanya adalah lukisan Hadratus Syeikh Hasyim Asy'ari saat ditangkap tentara Jepang dan lukisan Ahmad Dahlan saat tetirah di Tosari, Kabupaten Pasuruan. Karya-karya Badrie memuat nilai sejarah yang mendalam dan menggambarkan perjuangan tokoh-tokoh besar dalam sejarah Islam di Indonesia. Selain itu, film ini juga menampilkan bagaimana Badrie memadukan seni dan dakwah dalam kesehariannya, menjadikan aktivitas seni sebagai bagian integral dari misi dakwahnya.
Acara COMFIS 2024 dengan konsep Screening Camp ini tidak hanya memberikan pengalaman baru bagi para peserta dan penonton, tetapi juga memperkuat apresiasi terhadap karya-karya film yang dihasilkan oleh mahasiswa Ikom.Â
Dengan latar belakang alam yang asri, pemutaran film dalam suasana terbuka memberikan kesan mendalam dan menambah keindahan dari setiap karya yang ditampilkan.