Mohon tunggu...
Iko Deswanda
Iko Deswanda Mohon Tunggu... Freelancer - Penikmat suasana

Penikmat suasana

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Jangan Terbuai dengan Hal Negatif

21 Juli 2019   22:04 Diperbarui: 21 Juli 2019   22:06 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Era yang begitu berkembang pesat terutama dibidang teknologi, mengharuskan kita dalam keadaan siap maupun tidak siap untuk berada diarus tersebut. teknologi yang semakin canggih ini membat  kita semakin dekat dengan peradaban dunia. Semua bisa diakses dalum waktu yang singkat. Banyak kejadian-kejadian yang berada dipelosok dunia serasa didepan mata. Itulah sekarang semua serba terbuka seperti rumah tanpa sekat.

Satu hal yang membuat miris dari perkembangan teknologi ini adalah semakin terkikisnya benteng kita untuk mengendalikan diri dari perkembangan teknologi. Saat baNyak beredar di media sosial berupa berita, video maupun foto dengan gaya yang tidak senonoh, seolah-olah hidup di zaman ini sudah tidak ada privacy lagi. Lebih parahnya lagi banyak dari mereka yang berasumsi itu adalah trend, jika tidak diikuti maka akan ketinnggalan zaman.

Pelajar yang seharusnya menjadi contoh untuk anak-anak yang tidak mampu sekolah, mulai dari contoh beretika sampai contoh dalam hal berketerampilan. Namun saat ini sudah banyak mengalami degradasi. Banyak video yang beredar dari mulai tawuran, melawan guru dan yang lebih parahnyya berbuat mesum. Perbuatan-perbuatan seperti itu sebenarnya adalah perbuatan yang akan mengubur massa depan.

Ada lagi yang membuat semakin miris. Ada beberapa pelajar yang melaporkan guru mereka dengan hal yang sangat sepele. Sebagai contoh seorang guru menampar siswanya. Hukuman itu tidak akan terjadi apabila tidak ada sebab. Guru bertindak seperti itu agar anak tau mana yang benar dan mana yang salah. Seharusnya sebagai pelajar berterima kasih kepada guru tersebut karena sudah menyadarkan Dia yang sudah berbuat salah. Dengan gurulah kita bisa membaca dan menulis. Dua hal tersebutlah menjadi dasar utama kita mampu untuk menggapai cita-cita.

"Ibu itu melahirkan kita dengan rasa yang amat sakit, namun ibu akan lebih sakit lagi apabila kita tidak jadi anak yang berguna". Quote tersebut mempunyai makna yang paling dalam bagi kita semua generasi muda. Apalah daya kita kalau hidup hanya menjadi sampah masyarakat. Orang tua akan bangga apabila kita besar jadi manusia yang berguna.

Oleh karena itu, kita sebagai generasi muda perbanyaklah meraih prestasi. Susunlah rencana untuk menggapai cita-cita. Kenalilah lingkunganmu, jangan sampai kita hanyut dalam belaian lingkungan yang masih banyak perngaruh negatif. Perbanyak bergaul dengan orang-orang yang beradap dan berilmu, dengan mereka paling tidak mendapatkan sedikit pembelajaran yang berguna. Jangan sampai masa depanmu sirna gara-gara perbuatan yang telah dilakukan masa lalu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun