Mohon tunggu...
Iko Deswanda
Iko Deswanda Mohon Tunggu... Freelancer - Penikmat suasana

Penikmat suasana

Selanjutnya

Tutup

Ramadan

Yang Menggerogoti Ingatan

31 Mei 2019   00:57 Diperbarui: 31 Mei 2019   01:32 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hal ini semakin meyakinkan dengan adanya sebuah penelitian modern yang disampaikan dalam konferensi kedokteran Islam Amerika Utara pada tahun 1984, bahwa Al-Quran terbukti mampu mendatangkan ketenangan sampai 97% bagi mereka yang mendengarkannya, apalagi bagi orang-orang yang membaca ayat demi ayatnya? Bahkan Al-Quran mempunyai pengaruh besar jika diperdengarkan kepada bayi. Sebagaimana yang disampaikan Dr. Nurhayati dalam seminar konseling Dan psikoterapi Islam di Malaysia pada tahun 1997.

Hasil yang terungkap dalam penelitiannya adalah bayi yang berumur 48 jam diperdengarkan bacaan Al-Quran melalui tape recorder bisa tenang Dan menunjukkan respon tersenyum.

Jika dengan memdengar musik klasik hanya dapat memengaruhi kecerdasan intelektual (IQ) Dan kecerdasan emosi (EQ), maka memdengar atau membaca Al-Quran dapat mempenharuhi IQ Dan EQ sekaligus dapat memengaruhi kecerdasan spiritual (SQ).

Karena itu, Allah pesan benar-benar kepada kita until diam ketika Ada bacaan Al-Quran, " Dan apabila dibacakan Al-Quran simaklah dengan baik Dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat."  Lalu apa hubungannya para ulama berpendapat bahwa menyibukkan diri dengan dunia menyebapkan lemahnya ingatan?

Perbuatan dunia akan membuatmu sibuk yang akan membuatmu terlena padanya sehingga melupakan perbuatan akhirat. Mungkinkah seseorang yang sibuk dengan dunia menyempatkan diri untuk membaca Al-Quran?

3. Banyak kesibukan

Salah satu sunnatullah atas manusia adalah lupa. Lupa akan hadir menemani aktivitas mereka sehari-hari. Pada kebiasaan manusia lupa ketika Ada banyak Hal yang perlu diingat. Sehingga apa yang mesti diingat sering dilupakan pada saat dibutuhkan. Hal ini menunjukkan manusia adalah makhluk yang lemah.

Banyak ayat Al-Quran yang secara eksplisit memaparkan perihal manusia sebagai makhluk yang lemah. " Allah hendak memberikan keringanan kepadamu, Dan manusia dijadikan bersifat lemah." (QS. An-Nisa :4 : 28)

menurut Imam Ibn Katsir, Allah SWT., memberikan keringanan kepada manusia dalam ayat diatas karena mereka makhluk yang lemah Dan cita-citanya amat rendah.

Ketika Baginda Nabi menghadap Allah menjemput perintah Shalat di malam Isra Miraj, beliau berjumpa dengan nabi musa bertanya, " Apa yang dibebankan oleh Allah atas umatmu wahai Muhammad? Rasulullah menjawab, "perintah sholat sehari semalam 50 waktu." Nabi musa kaget mendengrnya, lalu Beliau berkata, " Mintalah keringanan pada Allah, sungguh umatmu tidak akan sanggup melakukan seberat itu. Aku telah memimpin umat sebelumMu, Allah membebankan atas mereka amalan yang lebih ringan dari itu, tapi mereka tidak sanggup mengerjakannya. Apalagi umatmu Muhammad yang sangat lemah pendengaran, penglihatan Dan keras hatinya." (HR. Bukhari-Muslim)

setelah mengetahui bahwa diri kita merupakan makhluk yang lemah, maka hendaknya kita menjauhkan diri banyak kesibukan yang akan mengakibatkan lemahnya ingatan. Karena kesibukan akan memaksa kita untuk terus berpikir. Ketika banyak Hal yang harus dipikir maka akan dengan otomatis munculnya perkara-perkara yang perlu diingat. Sedangkan manusia sebagai makhluk yang lemah tidak sanggup memikir banyak Hal. Yang jika dipaksakan akan terus mengingat maka akan banyak yang terlupakan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun