Mohon tunggu...
Ikmal Trianto
Ikmal Trianto Mohon Tunggu... Mahasiswa - Setengah mahasiswa setengah pekerja

Tukang nulis amatiran

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Mengenal Hal Penting yang Perlu Diperhatikan dalam Berkomunikasi

4 Januari 2023   22:09 Diperbarui: 4 Januari 2023   22:15 312
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Komunikasi selalu menjadi permasalahan yang mendasar bagi kita semua. Komunikasi mungkin terlihat sederhana, tetapi sebetulnya komunikasi bersifat kompleks, sehingga komunikasi bertransformasi menjadi persoalan yang rumit disampaikan namun mudah dipikirkan. Hal itu terlihat dari ide yang kita coba realisasikan tampak sedikit berubah ketika diutarakan.

Komunikasi didasari oleh banyak hal, diantaranya adalah konsep, tujuan, etika serta cara. Komunikasi sering diistilahkan sebagai kunci. Kunci yang dimaksudkan tersebut berbentuk umum dan tidak memiliki spesifikasi tertentu. 

Jadi makna kata 'kunci' dalam istilah komunikasi dapat menjadi multitafsir. Kunci yang identik dalam komunikasi adalah sebuah jalan menuju keberhasilan terhadap banyak hal, terutama berkaitan dengan hubungan interpersonal.

Dalam sebuah kutipan tentang komunikasi yang berbunyi kurang lebih seperti ini: Kesalahan terbesar dalam komunikasi adalah orang-orang mendengar bukan untuk memahami, melainkan hanya sekadar membalas. 

Secara garis besar memang apa yang menjadi buah pemikiran atau keluh kesah tersampaikan melalui komunikasi itu sendiri, namun terkadang orang berkomunikasi tidak memerlukan tanggapan. Terkadang orang-orang hanya perlu untuk didengar. 

Dalam istilah linguistik pragmatik terdapat prinsip kerja sama, artinya tujuan komunikasi dinilai dari ketercapaian percakapan yang terjadi secara dua arah dimana penutur dan pendengar mampu memahami makna dari tuturan yang dikomunikasikan.

Jika kita membahas konsep komunikasi adalah sesuatu yang ingin disampaikan, maka tujuan dari komunikasi dapat berbeda-beda. Saya membaginya ke dalam dua kemungkinan.

Kemungkinan pertama, penutur hanya ingin menyampaikan sesuatu hal tertentu. Kemungkinan kedua yaitu penutur meminta sesuatu dari mitra tutur sebagai umpan balik pada percakapannya dan mungkin memerlukan empati dari mitra tuturnya. 

Sementara itu, dalam konteks tujuan komunikasi saya seringkali membaginya menjadi tiga bagian. Jika tujuan komunikasi dikaitkan dengan prinsip kerja sama dalam istilah linguistik, maka terdapat tiga tujuan inti, yaitu tuturan itu disetujui dengan mutlak, tujuan itu disetujui dengan syarat, serta tujuan itu disetujui tanpa adanya kemungkinan. 

Tujuan pertama, tuturan disetujui dengan mutlak merupakan istilah yang mengartikan dimana ide dan gagasan yang disampaikan berterima oleh mitra tutur atau forum. Kita berarti menyetujui alasan yang diujarkan, karena menanggap ide tersebut adalah sebuah solusi yang baik. 

Tujuan kedua, tuturan disetujui dengan syarat berarti kondisi dimana keputusan terjadi jika hanya dapat memenuhi unsur-unsur dalam sebuah kesepakatan tertentu. 

Tujuan ketiga, tuturan disetujui tanpa adanya kemungkinan merupakan istilah yang mengkondisikan bahwa tidak adanya lagi kesepakatan diantara anggota penutur atau forum, maka ide yang diambil adalah ide yang disampaikan.

Berbicara mengenai etika dan komunikasi adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Komunikasi memerlukan etika, atau nilai atau aturan. Sementara jika etika direpresentasikan dalam kaidah komunikasi, etika tersebut berperan sebagai sisi perspektif seseorang dalam menyampaikan maksud yang mempengaruhi terhadap kualitas komunikasi. 

Dalam etika ini, setiap orang memiliki prinsip tersendiri yang dipengaruhi oleh banyaknya faktor, seperti usia, gender, lingkungan, latar pendidikan dan faktor sosial lainnya dalam menyikapi pilihan komunikasinya.

Cara dalam berkomunikasi memiliki kesamaan seperti halnya etika berkomunikasi. Cara berkomunikasi akan menitikberatkan unsur etika dengan faktor sosial yang berpengaruh terhadap jalannya komunikasi. 

Cara ini dapat dilihat dari penggunaan sifatnya apabila sifat komunikasi dibagi menjadi komunikasi langsung dan tidak langsung. Komunikasi langsung adalah komunikasi tatap muka sedangkan komunikasi tidak langsung adalah komunikasi virtual. 

Dari aspek cara ini, munculnya permasalahan dalam komunikasi dimulai. Penyebab yang mendasari yaitu timbulnya kesalahan persepsi, sehingga tujuan komunikasi itu sendiri tidak tercapai. 

Pemahaman persepsi berasal dari kemampuan kognisi, kesalahpahaman yang muncul itu karena respon yang diterima diasumsikan menjadi sesuatu yang dapat berbeda makna atau bermakna ganda. Jika hasil dari komunikasi adalah ketercapaiannya solusi, maka hal itu tergantung dari cara. 

Secara sederhana cara adalah bentuk upaya penyampaian atau alatnya. Kesalahan cara komunikasi berdampak pada sulitnya mengungkapkan ide yang ingin disampaikan. 

Sehingga jika dibandingkan harus menyampaikannya, maka orang-orang cenderung lebih memilih berdiam diri, tidak mengkomunikasikan ide atau gagasannya.

Kesalahan-kesalahan komunikasi adalah sesuatu yang wajar, namun kita harus menyadari bahwa hal tersebut penting untuk dipelajari. Komunikasi berkaitan dengan act of service, sehingga kita harus seringkali menjadikan komunikasi sebagai sebuah pembelajaran karena temponya yang akan selalu berulang. 

Jadikan komunikasi sebagai sebuah pengalaman, yang mana pengalaman tersebut memberikan kita kesan untuk selalu berusaha memperbaikinya. Konsep sederhana itulah yang menjadi sebuah kunci yang menjadi ukuran keberhasilan jalan komunikasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun