Tujuan kedua, tuturan disetujui dengan syarat berarti kondisi dimana keputusan terjadi jika hanya dapat memenuhi unsur-unsur dalam sebuah kesepakatan tertentu.Â
Tujuan ketiga, tuturan disetujui tanpa adanya kemungkinan merupakan istilah yang mengkondisikan bahwa tidak adanya lagi kesepakatan diantara anggota penutur atau forum, maka ide yang diambil adalah ide yang disampaikan.
Berbicara mengenai etika dan komunikasi adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Komunikasi memerlukan etika, atau nilai atau aturan. Sementara jika etika direpresentasikan dalam kaidah komunikasi, etika tersebut berperan sebagai sisi perspektif seseorang dalam menyampaikan maksud yang mempengaruhi terhadap kualitas komunikasi.Â
Dalam etika ini, setiap orang memiliki prinsip tersendiri yang dipengaruhi oleh banyaknya faktor, seperti usia, gender, lingkungan, latar pendidikan dan faktor sosial lainnya dalam menyikapi pilihan komunikasinya.
Cara dalam berkomunikasi memiliki kesamaan seperti halnya etika berkomunikasi. Cara berkomunikasi akan menitikberatkan unsur etika dengan faktor sosial yang berpengaruh terhadap jalannya komunikasi.Â
Cara ini dapat dilihat dari penggunaan sifatnya apabila sifat komunikasi dibagi menjadi komunikasi langsung dan tidak langsung. Komunikasi langsung adalah komunikasi tatap muka sedangkan komunikasi tidak langsung adalah komunikasi virtual.Â
Dari aspek cara ini, munculnya permasalahan dalam komunikasi dimulai. Penyebab yang mendasari yaitu timbulnya kesalahan persepsi, sehingga tujuan komunikasi itu sendiri tidak tercapai.Â
Pemahaman persepsi berasal dari kemampuan kognisi, kesalahpahaman yang muncul itu karena respon yang diterima diasumsikan menjadi sesuatu yang dapat berbeda makna atau bermakna ganda. Jika hasil dari komunikasi adalah ketercapaiannya solusi, maka hal itu tergantung dari cara.Â
Secara sederhana cara adalah bentuk upaya penyampaian atau alatnya. Kesalahan cara komunikasi berdampak pada sulitnya mengungkapkan ide yang ingin disampaikan.Â
Sehingga jika dibandingkan harus menyampaikannya, maka orang-orang cenderung lebih memilih berdiam diri, tidak mengkomunikasikan ide atau gagasannya.
Kesalahan-kesalahan komunikasi adalah sesuatu yang wajar, namun kita harus menyadari bahwa hal tersebut penting untuk dipelajari. Komunikasi berkaitan dengan act of service, sehingga kita harus seringkali menjadikan komunikasi sebagai sebuah pembelajaran karena temponya yang akan selalu berulang.Â