Mohon tunggu...
Ikmal Juliandri
Ikmal Juliandri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

gabut

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Penghargaan Adipura: dari TPA dan Tinggal Kenangan

9 Juni 2024   17:52 Diperbarui: 9 Juni 2024   18:03 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

PENGHARGAAN ADIPURA: DARI TPA DAN TINGGAL KENANGAN 

Kondisi TPA Jadi Penyebab Semarang Tak Raih Adipura (TribunJateng.com) 

Pada pagi yang cerah di TPA Jatibarang, Semarang, aktivitas sudah terlihat sibuk. Para pekerja mengelola gunungan sampah yang terus bertambah setiap harinya. Kota Semarang, dengan pertumbuhan penduduk dan perkembangan ekonomi yang cukup pesat, tentu saja memiliki tantangannya tersendiri dalam menghadapi tantangan mengenai pengelolaan sampah. Meski berbagai upaya telah dilakukan, kota ini tidak lagi mendapatkan penghargaan Adipura yang bergengsi— penghargaan yang kini tinggal kenangan. Kehilangan penghargaan Adipura menjadi cambuk bagi Semarang untuk memperbaiki diri. Hal ini mendorong peluncuran program edukasi dan kesadaran lingkungan yang lebih intensif, termasuk kampanye 'Semarang Bersih' dan keterlibatan sekolah-sekolah dalam mengajarkan pentingnya memilah dan mendaur ulang sampah. 

Bank Sampah 

Salah satu inovasi menarik adalah program 'Bank Sampah', yang memungkinkan warga menukarkan sampah yang dapat didaur ulang dengan uang. Program ini membantu mengurangi volume sampah di TPA dan memberikan insentif ekonomi kepada masyarakat. Hingga kini, sudah ada puluhan bank sampah di seluruh kota, memberikan dampak positif terhadap pengelolaan sampah dan kesejahteraan warga.

Partisipasi Masyarakat 

Namun, tantangan besar masih ada. Partisipasi aktif dari seluruh lapisan masyarakat masih kurang, dan infrastruktur seperti tempat pembuangan sampah sementara serta armada pengangkut sampah masih terbatas. Ini menunjukkan bahwa ada aspek-aspek yang masih perlu diperbaiki, termasuk kesadaran masyarakat untuk lebih aktif menjaga kebersihan lingkungan. 

Ke depan, harapannya adalah semua pihak pemerintah, swasta, dan masyarakat dapat bekerja sama lebih erat lagi. Pengelolaan sampah bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi tanggung jawab kita bersama. Dengan partisipasi aktif semua lapisan masyarakat dan dukungan teknologi yang tepat, Semarang bisa kembali menuju jalur yang benar dan berpeluang merebut kembali penghargaan Adipura. 

Mengembalikan Adipura bukan hanya tentang penghargaan, tetapi tentang menciptakan kota yang layak huni dan penuh kebanggaan bagi warganya.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun