Mohon tunggu...
ikmalfazrifin
ikmalfazrifin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

gemar mendengarkan musik dan membaca buku

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Globalisasi dan Eksklusi Sosial: Tantangan bagi Keadilan dan Kesetaraan

12 Desember 2024   22:27 Diperbarui: 12 Desember 2024   22:27 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Globalisasi telah menjadi fenomena yang mendefinisikan era modern, menghubungkan negara, budaya, dan ekonomi di seluruh dunia. Meskipun globalisasi menawarkan banyak peluang, seperti pertumbuhan ekonomi dan akses informasi yang lebih luas, ia juga membawa tantangan serius, terutama dalam hal eksklusi sosial. Eksklusi sosial merujuk pada proses di mana individu atau kelompok tertentu terpinggirkan dari akses terhadap sumber daya, layanan, dan kesempatan yang seharusnya tersedia bagi semua. Artikel ini akan membahas bagaimana globalisasi berkontribusi pada eksklusi sosial dan tantangan yang dihadapi dalam mencapai keadilan dan kesetaraan.

Menurut Beni Ahmad Saebani dalam buku Ilmu Sosial Dasar (Bandung, Pustaka Setia, 2023:205) bahwa :

Globalisasi dan Ketimpangan Ekonomi

Salah satu dampak paling mencolok dari globalisasi adalah ketimpangan ekonomi yang semakin meningkat. Meskipun banyak negara mengalami pertumbuhan ekonomi yang pesat, keuntungan dari pertumbuhan ini sering kali tidak merata. Kelompok-kelompok tertentu, seperti pekerja terampil dan pemilik modal, sering kali mendapatkan manfaat yang lebih besar dibandingkan dengan pekerja tidak terampil dan masyarakat marginal. Hal ini menciptakan jurang yang lebih dalam antara yang kaya dan yang miskin, serta memperburuk kondisi eksklusi sosial.

Akses Terhadap Pendidikan dan Kesehatan

Globalisasi juga mempengaruhi akses terhadap pendidikan dan layanan kesehatan. Di banyak negara berkembang, meskipun ada peningkatan investasi dalam pendidikan dan kesehatan, akses tetap terbatas bagi kelompok-kelompok tertentu, seperti perempuan, minoritas etnis, dan masyarakat pedesaan. Ketidaksetaraan dalam akses ini mengakibatkan siklus kemiskinan yang sulit diputus, di mana generasi berikutnya tidak memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang.

Budaya dan Identitas

Globalisasi sering kali membawa homogenisasi budaya, di mana budaya dominan mengalahkan budaya lokal. Proses ini dapat menyebabkan eksklusi sosial bagi kelompok-kelompok yang berusaha mempertahankan identitas dan tradisi mereka. Ketika budaya lokal terpinggirkan, individu merasa kehilangan tempat dan identitas mereka dalam masyarakat, yang dapat mengarah pada ketidakpuasan sosial dan konflik.

Tantangan untuk Keadilan dan Kesetaraan

Eksklusi sosial yang diakibatkan oleh globalisasi menimbulkan tantangan besar bagi keadilan dan kesetaraan. Untuk mencapai masyarakat yang adil, penting untuk mengatasi ketimpangan yang ada. Beberapa langkah yang dapat diambil meliputi:

Kebijakan Inklusif: Pemerintah perlu merumuskan kebijakan yang memastikan akses yang adil terhadap sumber daya dan layanan bagi semua lapisan masyarakat. Ini termasuk investasi dalam pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur di daerah yang terpinggirkan.

Pemberdayaan Komunitas: Masyarakat lokal harus dilibatkan dalam proses pengambilan keputusan yang mempengaruhi kehidupan mereka. Pemberdayaan komunitas dapat membantu mengurangi eksklusi sosial dan meningkatkan partisipasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun