Mohon tunggu...
IKLIMA NURFATIA BILQIS
IKLIMA NURFATIA BILQIS Mohon Tunggu... Mahasiswa - Food Techology Student at Diponegoro University

Mahasiswa Program Studi Teknologi Pangan Universitas Diponegoro, Semarang. Bersemangat dalam mengembangkan pengembangan dalam bidang sains, research dan teknologi, serta kemanusiaan. Senang berkolaborasi dengan sesama dalam membahas pengolahan yang baik dan benar dengan menggunakan sistem teknologi yang kekinian. Dapat memberikan kontribusi yang positif pada masyarakat melalui edukasi pengolahan pangan/bahan makanan sehingga dapat menghasilkan nutrisi dan gizi yang seimbang.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Menjelajahi Dunia Revolusioner Teknologi Pangan: Meningkatkan Nutrisi, Rasa, dan Keberlanjutan

8 Februari 2024   22:40 Diperbarui: 8 Februari 2024   22:45 248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di era kontemporer, teknologi pangan berada di garis depan inovasi, merevolusi cara kita memproduksi, mengawetkan, dan mengonsumsi makanan. Dari ladang hingga ke garpu, kemajuan teknologi pangan tidak hanya menjawab tantangan global seperti ketahanan pangan, malnutrisi, dan keberlanjutan, tetapi juga meningkatkan pengalaman kuliner ke tingkat yang lebih tinggi. Mari kita mulai perjalanan untuk mengungkap dampak positif dan potensi transformatif dari teknologi pangan.

Meningkatkan Nutrisi

Salah satu tujuan utama dari teknologi pangan adalah untuk meningkatkan kualitas nutrisi produk makanan. Melalui teknik-teknik seperti fortifikasi, pengayaan, dan biofortifikasi, nutrisi penting seperti vitamin, mineral, dan protein dapat ditambahkan ke dalam makanan pokok, sehingga dapat mengatasi kekurangan mikronutrien yang lazim terjadi di berbagai populasi. Hal ini berperan penting dalam memerangi malnutrisi dan meningkatkan kesehatan masyarakat di seluruh dunia, terutama di komunitas yang rentan.

Selain itu, kemajuan dalam teknologi pemrosesan makanan, seperti pemrosesan bertekanan tinggi dan pemrosesan minimal, memungkinkan pengawetan nutrisi sekaligus memperpanjang masa simpan makanan yang mudah rusak. Hal ini memastikan bahwa konsumen memiliki akses ke pilihan makanan segar dan bergizi, yang berkontribusi pada gaya hidup yang lebih sehat.

Meningkatkan Rasa dan Tekstur

Teknologi makanan telah merevolusi aspek sensorik makanan, meningkatkan rasa, tekstur, dan kelezatan secara keseluruhan. Teknik seperti gastronomi molekuler dan enkapsulasi rasa memungkinkan koki dan produsen makanan untuk menciptakan pengalaman rasa yang baru, mendorong batas-batas kreativitas kuliner. Selain itu, kemajuan dalam pengemasan makanan dan metode pengawetan menjaga integritas rasa, memastikan bahwa konsumen menikmati makanan dengan kesegaran terbaiknya.

https://mamikos.com
https://mamikos.com

Selain itu, pengembangan alternatif berbasis tanaman dan pertanian seluler telah memperluas khasanah pilihan makanan yang lezat dan berkelanjutan. Inovasi-inovasi ini menawarkan alternatif ramah lingkungan bagi konsumen untuk produk hewani tradisional tanpa mengorbankan rasa atau nilai gizi, yang memenuhi preferensi diet yang beragam dan pertimbangan etika.

Mempromosikan Keberlanjutan

Di era yang ditandai dengan tantangan lingkungan, teknologi pangan memainkan peran penting dalam mempromosikan keberlanjutan di seluruh rantai pasokan makanan. Praktik pertanian berkelanjutan, teknologi pertanian presisi, dan teknik pertanian vertikal mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya, meminimalkan limbah, dan mengurangi dampak lingkungan. Selain itu, kemajuan dalam pengolahan dan pengemasan makanan memungkinkan penggunaan sumber daya secara efisien, mengurangi konsumsi energi dan emisi gas rumah kaca.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun