Mohon tunggu...
Sintya
Sintya Mohon Tunggu... Full Time Blogger - redaksi

Menulis biografi orang yang pantas

Selanjutnya

Tutup

Seni Pilihan

Kisah Menarik Tentang Imlek yang Jarang di ketahui

22 Januari 2025   10:38 Diperbarui: 22 Januari 2025   10:10 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kisah Menarik Tentang Imlek yang Jarang Diketahui

Tahun Baru Imlek merupakan salah satu perayaan terbesar dalam budaya Tionghoa yang penuh dengan tradisi dan kepercayaan. Namun, di balik kemeriahannya, ada beberapa kisah dan fakta menarik yang jarang diketahui banyak orang. Berikut adalah beberapa di antaranya:

1. Legenda Monster Nian

Perayaan Tahun Baru Imlek berakar pada legenda tentang monster bernama Nian yang muncul setiap tahun untuk meneror desa, memakan ternak, hasil panen, bahkan manusia. Penduduk desa akhirnya menemukan bahwa monster ini takut pada warna merah, suara petasan, dan cahaya terang. Oleh karena itu, tradisi menghias rumah dengan warna merah, menyalakan petasan, dan memasang lampion menjadi simbol perayaan sekaligus cara untuk mengusir roh jahat.

2. Makna di Balik Jeruk Keprok

Jeruk keprok atau mandarin selalu hadir di meja perayaan Imlek. Buah ini dipilih bukan hanya karena rasanya yang manis, tetapi karena dalam bahasa Tionghoa, kata "jeruk" (** (\u橘 / jú) terdengar mirip dengan kata "keberuntungan" (** (\u吉 / jí). Warna oranye yang menyerupai emas juga melambangkan kekayaan dan kemakmuran.

3. Rahasia Angpao

Angpao, amplop merah yang berisi uang, lebih dari sekadar hadiah. Warna merah dipercaya mampu mengusir energi buruk, sementara uang di dalamnya adalah doa untuk kesejahteraan penerima. Tradisi ini juga menjadi simbol harapan agar generasi muda tumbuh sehat dan beruntung.

4. Pantangan Menyapu Rumah

Pada hari pertama Tahun Baru Imlek, menyapu atau membersihkan rumah dianggap sebagai tindakan yang tabu. Hal ini dipercaya dapat "menyapu" keberuntungan yang baru datang. Oleh karena itu, kebanyakan keluarga membersihkan rumah mereka sehari sebelum perayaan dimulai untuk mengusir nasib buruk dari tahun sebelumnya.

5. Asal Usul Lampion Merah

Lampion merah yang sering terlihat menghiasi perayaan Imlek memiliki sejarah panjang sebagai simbol perlindungan. Pada zaman kuno, lampion dipercaya mampu mengusir roh jahat dari rumah. Selain itu, cahaya lampion melambangkan harapan untuk kebahagiaan dan kelimpahan di tahun yang baru.

6. Tahun Baru Imlek Dirayakan di Seluruh Asia

Meskipun berasal dari Tiongkok, perayaan Tahun Baru Imlek juga menjadi tradisi di berbagai negara Asia, seperti Vietnam dengan perayaan Tết, Korea Selatan dengan Seollal, hingga Mongolia. Masing-masing negara memiliki tradisi dan keunikannya sendiri dalam merayakan tahun baru berdasarkan kalender lunar.

7. Legenda 12 Shio

Sistem zodiak Tionghoa atau 12 shio berasal dari legenda Kaisar Giok yang mengadakan perlombaan untuk menentukan urutan hewan dalam zodiak. Tikus yang cerdik berhasil memenangkan perlombaan dengan menumpang di punggung kerbau dan melompat lebih dulu saat mendekati garis finis.

8. Makanan Penuh Simbolisme

Setiap hidangan yang disajikan saat Imlek memiliki makna khusus. Contohnya:

  • Ikan (鱼 / yú): Melambangkan kelimpahan.

  • Kue keranjang (年糕 / niángāo): Menandakan peningkatan rezeki dan status.

  • Mie panjang umur: Simbol umur panjang dan kehidupan yang lancar.

9. Tradisi Membuka Pintu

Pada malam pergantian tahun, beberapa keluarga membuka pintu rumah mereka lebar-lebar selama beberapa menit. Tradisi ini melambangkan penyambutan keberuntungan yang masuk ke dalam rumah untuk tahun yang baru.

Penutup

Tahun Baru Imlek bukan hanya sekadar perayaan, tetapi juga merupakan waktu untuk berkumpul bersama keluarga, merefleksikan tahun yang telah berlalu, dan menyambut harapan di masa depan. Kisah-kisah ini menunjukkan betapa dalamnya makna budaya yang terkandung dalam tradisi Imlek, menjadikannya lebih dari sekadar perayaan tahunan, tetapi juga simbol harapan, kebahagiaan, dan kelimpahan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun