Mohon tunggu...
Sintya
Sintya Mohon Tunggu... Full Time Blogger - redaksi

Menulis biografi orang yang pantas

Selanjutnya

Tutup

Analisis

viral! inilah Peradaban di dunia tahun 1988-2025

21 Januari 2025   17:46 Diperbarui: 21 Januari 2025   17:46 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Media sosial terus berkembang dengan munculnya Instagram, Twitter, dan TikTok, mengubah cara orang berinteraksi dan berbagi informasi. Di sisi sosial, gerakan seperti Arab Spring, Black Lives Matter, dan kampanye kesetaraan gender menjadi momentum penting dalam perjuangan hak asasi manusia.

Namun, isu lingkungan semakin mendesak. Perjanjian Paris 2015 menjadi upaya global untuk menjaga kenaikan suhu bumi di bawah 2 derajat Celsius. Kesadaran akan keberlanjutan mulai memengaruhi kebijakan pemerintah dan sektor swasta.

Era Pasca-Pandemi dan Dominasi AI (2020--2025)

Pandemi COVID-19 yang melanda dunia pada 2020 membawa dampak besar pada kehidupan manusia. Teknologi jarak jauh seperti konferensi video dan platform digital menjadi andalan untuk bekerja dan belajar. Pandemi juga mendorong transformasi dalam sistem kesehatan global dan kesadaran akan pentingnya kesiapsiagaan menghadapi krisis.

Kecerdasan buatan (AI) mulai mendominasi berbagai sektor, dari bisnis hingga pendidikan. Chatbot canggih seperti ChatGPT membantu mempercepat pekerjaan dan mempermudah akses informasi. Namun, dominasi teknologi juga memunculkan tantangan baru, termasuk keamanan data dan dampak sosial dari otomatisasi pekerjaan.

Di tengah kemajuan teknologi, isu lingkungan tetap menjadi fokus utama. Transisi ke energi terbarukan seperti tenaga surya dan angin semakin diperluas untuk mencapai target net-zero emissions.

Kesimpulan

Periode 1988--2025 adalah cermin dari perjalanan peradaban yang dinamis, penuh tantangan dan peluang. Teknologi telah menjadi katalis utama perubahan, namun tantangan seperti ketimpangan sosial, krisis lingkungan, dan ketegangan geopolitik tetap membutuhkan perhatian serius. Saat dunia melangkah ke masa depan, kolaborasi global dan inovasi yang bertanggung jawab menjadi kunci untuk menciptakan peradaban yang lebih adil dan berkelanjutan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun