Mohon tunggu...
Rysky Marlinda
Rysky Marlinda Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Mahasiswi Akuntansi Islam @STEI TAZKIA ingin banyak menulis,,,dengan begitu semangat teruss buat gemar baca XD Find me in: www.plurk.com/ikky31 www.heello.com/riskay

Selanjutnya

Tutup

Money

Mengintip Strategi Pemerintah Melalui MEA

17 Oktober 2011   18:25 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:50 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kelesuan perekonomian Amerika membawa pengaruh ke seluruh dunia termasuk Indonesia. Di satu sisi kita dihadapkan dengan devisa negara yang kian melambung karena kedatangan investor-investor datangan yang sibuk mencari lahan basah yang baru digarap. Di sisi lain, melemahnya kondisi perekonomian negeri adidaya membuat Indonesia kehilangan pasar tradisional sasaran ekspor barang-barang jadi. Perubahan pola perdagangan memang harus dipersiapkan dan dirancang sedemikian rupa oleh pemerintah. Memang, ASEAN termasuk Indonesia, tadinya mengekspor barang-barang setengah jadi dan barang modal ke Tiongkok yang telah dikenal sebagai pabrik dunia, kemudian Tiongkok mengolah barang-barang tersebut menjadi barang jadi dan memasarkannya ke Amerika-dan Eropa. Bisa dikatakan sekarang Amerika mengalami resesi dan melemahnya ekonomi mereka itu disebabkan karena ASIA mulai mencari pasar baru yang lebih menjanjikan, dan pasar yang menjanjikan adalah perdagangan antar ASIA itu sendiri. Konsep bahwa perubahan pola dagang ini tampaknya semakin nyata dirilis oleh pemerintah dengan mengeksiskan istilah MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN). Perdagangan intra negeri serumpun ini diharapkan dapat terus melejitkan ekspor kita. Mendongkrak pendapatan ekspor memang lebih aman, ketimbang mengandalkan investasi yang juga kian booming. Hanya yang wajib jadi bahan pengkajian bersama adalah siapkah produk kita menunjukkan tajinya di kubu negara-negara serumpun? Jika selama ini keikutsertaan kita di ACFTA bisa turut berjajar dengan negeri-negeri ASIA, mengapa untuk level ASEAN kita tak bisa? bukan meremehkan hanya menjadikan tolak ukur saja, agar kelak kita akan terus eksis, percaya diri dan semangat meningkatkan produk made in Indonesia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun