Mohon tunggu...
Welly Eru
Welly Eru Mohon Tunggu... Novelis - Penulis

Nama Pena: Ikko Williams (Penulis novel Amin yang Sama dan Sujudku Karena Cinta)

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Yang Boleh dan Tidak Dilakukan Ketika Naik Kereta Api

2 Januari 2025   10:30 Diperbarui: 2 Januari 2025   10:53 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kereta Api Lodaya, Jogja - Bandung, sumber: dok pribadi


Berbicara terlalu keras

Suara yang terlalu keras dapat mengganggu kenyamanan penumpang lain. Gunakanlah suara yang sopan dan hindari berbicara dengan nada tinggi.


Menggunakan telepon dengan volume keras
Suara dering atau suara panggilan telepon yang terlalu keras sangat mengganggu. Gunakanlah mode getar atau headphone.

Meletakkan kaki di kursi
Selain tidak sopan, meletakkan kaki di kursi juga dapat membuat kursi menjadi kotor.

Membuang sampah sembarangan
Jagalah kebersihan kereta dengan membuang sampah pada tempatnya.

Merokok
Merokok di dalam kereta sangat dilarang dan berbahaya bagi kesehatan penumpang lain.

Menempati lebih dari satu kursi
Jika kereta sedang ramai, janganlah menempati lebih dari satu kursi. Berilah kesempatan bagi penumpang lain untuk duduk.

Sebagai pengguna jasa kereta api, saya merasa perlu menyampaikan beberapa kritik dan saran. Pertama, mengenai fasilitas umum. Beberapa kereta api masih memiliki fasilitas yang kurang memadai, seperti toilet yang kotor atau AC yang kurang dingin. Kedua, mengenai pengawasan. Saya berharap pihak kereta api dapat meningkatkan pengawasan terhadap penumpang yang melanggar aturan.

Perjalanan Pulang ke Jogja (dok pribadi)
Perjalanan Pulang ke Jogja (dok pribadi)


Naik kereta api adalah pengalaman yang menyenangkan jika kita semua saling menghargai dan menghormati. Dengan mematuhi aturan dan etika yang berlaku, kita dapat menciptakan suasana perjalanan yang nyaman dan menyenangkan bagi semua. [W.E]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun