Mohon tunggu...
Welly Eru
Welly Eru Mohon Tunggu... Novelis - Penulis

Nama Pena: Ikko Williams (Penulis novel Amin yang Sama dan Sujudku Karena Cinta)

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Ungkepan Ayam Kampung: Warisan Kuliner Keluargaku yang Tak Lekang oleh Waktu

7 April 2024   05:32 Diperbarui: 7 April 2024   06:23 558
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam setiap genggaman rempah dan setiap butir bumbu yang tercampur, tersimpan sebuah sejarah keluarga. Inilah resep "Ungkepan Ayam Kampung", resep yang tak hanya sekadar panduan masak, melainkan warisan leluhur yang telah dilestarikan turun-temurun dalam keluargaku. Resep ini, seperti halnya Lebaran, selalu hadir membawa cerita dan kehangatan.

Ibuku, penjaga resep ini, belajar langsung dari ibunya, yaitu nenekku. Di dapur sederhana kami, telah banyak lahir masakan yang tidak hanya memanjakan lidah, namun juga menghangatkan hati keluarga. Dan ketika tiba Lebaran, unjuk rasa kasih dalam sajian "Ungkepan Ayam Kampung" adalah cara kami merayakannya.

Galeri Pribadi
Galeri Pribadi

Bahan-bahan yang dipakai terbilang sederhana namun penuh keajaiban. Ayam kampung satu ekor, dipotong tidak terlalu kecil agar saat masak, keutuhan daging dan rasa yang kaya bisa terjaga. Bumbu halusnya terdiri dari 20 siung bawang putih, 10 siung bawang merah, jahe berukuran tiga ruas jari, kunyit secukupnya untuk warna dan aroma, 5 butir kemiri, sejumput merica, sejumput ketumbar, serta seruas kencur yang memberikan khasiat dan rasa unik dalam masakan.

Galeri Pribadi
Galeri Pribadi


Keistimewaan resep ini terletak pada bumbu tambahannya yang meliputi garam dan penyedap rasa ayam, 3 lembar daun salam, 5 lembar daun jeruk pecel yang menambah aroma, dan gula merah yang diiris tipis untuk menggugah selera dengan sentuhan manisnya yang lembut.

Proses memasaknya pun cukup unik. Semua bumbu dihaluskan dan ditumis hingga harum. Kemudian ayam kampung dimasukkan ke dalam tumisan bumbu. Dengan api kecil, ayam dibolak-balik agar bumbu merata, menjadi satu dengan pori-pori daging ayam. 

Kemudian, oleh tangan ibu yang terlatih, dengan penuh cinta, ayam dan bumbunya itu ditutup rapat menggunakan cobek tanah liat. Kenapa harus tanah liat? Karena inilah rahasia supaya masakan kedap udara dan bumbu dapat meresap sempurna.

Dengan api yang sedang cenderung kecil, ayam dimasak dalam keadaan tertutup selama 1-3 jam lamanya. Sulit untuk tidak tergoda oleh aroma yang menyebar dari resep keluarga ini. Langkah terakhir dari ungkepan ayam kampung adalah menunggu, sabar, ketika aroma semakin memenuhi dapur, mengundang rasa cinta dan kebersamaan.

Galeri Pribadi
Galeri Pribadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun