Bulannya mungkin tentang puasa dan pengendalian diri, tapi pelajarannya mencakup lebih jauh, pengendalian dalam konsumsi dan pilihan yang sadar. Aku belajar bahwa kepuasan bukan terletak pada jumlah barang yang dibeli atau seberapa besar diskon yang didapatkan, melainkan dalam kebijaksanaan penggunaan sumber daya finansial dan pilihan yang beretika.
Terwujudnya Kecerdasan Finansial dan Spiritual
Momentum Ramadan ini telah membekaliku dengan kecerdasan finansial yang lebih kuat dibarengi dengan kedalaman spiritual, satu kesadaran baru bahwa berbelanja "dengan bijak" tidak hanya mendatangkan keuntungan finansial tetapi juga memberikan kedamaian dan kepuasan batin.
Ketika malam-malam penuh doa ini terus bergulir, aku pun melakukan pembelian-pembelian dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab. Dan ketika suasana lebaran tiba, aku merayakannya tidak hanya dengan pakaian baru atau makanan spesial, tetapi dengan rasa syukur atas segala pengetahuan dan pengalaman berharga yang sudah didapat.
Ramadan, dengan segala kemuliaannya, telah mengajarkanku untuk menjadi konsumen yang lebih cermat, bijaksana, dan penuh perhatian. Sebuah prinsip yang akan aku bawa melewati bulan ini dan berlaku kapan pun ketika aku berbelanja. Ini adalah warisan Ramadan yang akan terus menyertaiku, mengingatkan bahwa di balik setiap transaksi, terdapat kesempatan untuk berbuat baik dan melangkah lebih dekat ke arah kehidupan yang lebih makmur dan berarti.
Ikko Williams
Magelang, 21 Maret 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H