Tidak semua anak dari keluarga disfungsional akan menjadi pelaku bullying, namun hal ini bisa saja terjadi.
Sebagian besar pelaku adalah anak yang merasa kurang kasih sayang dan keterbukaan dalam keluarganya. Mereka kemungkinan juga sering melihat orang tuanya bersikap agresif terhadap orang-orang di sekitarnya.
8. Merasa bahwa bullying menguntungkan
Pelaku bully akan tanpa sengaja bisa terus melanjutkan aksinya karena merasa perbuatannya menguntungkan.
Hal ini bisa terjadi pada anak yang mendapatkan uang atau makanan dengan cara meminta secara paksa pada temannya. Contoh lain adalah ketika pelaku merasa popularitas dan perhatian dari setiap orang padanya meningkat berkat tindakannya tersebut.
9. Kurangnya empati
Penyebab selanjutnya adalah karena kurangnya rasa empati.
Ketika melihat korban, pelakunya tidak merasakan empati pada apa yang dirasakan korban, sebagian mungkin justru merasa senang ketika melihat orang lain rasa kesakitan. Semakin mendapatkan reaksi yang diinginkan, semakin pelaku bully senang melakukan aksinya.
Jenis-Jenis Bullying
Bullying, penindasan atau perundungan memiliki bermacam-macam jenis dan ternyata tidak semua orang mengetahuinya sehingga terkadang, orang tersebut tidak sadar bahwa apa yang dilakukannya termasuk dalam bullying.
Berikut ini beberapa jenis bullying yang sering terjadi :