Jika pemerintah menetapkan OPM sebagai Kelompok Separatis maka pendekatan yang digunakan adalah Pendekatan Militer sehingga TNI harus turun.Â
Kemudian belum adanya perintah dari pemerintah kepada TNI untuk mengambil alih penyelesaian konflik di Papua membuat TNI tidak bisa berbuat banyak. Namun demikian, TNI sudah mengirimkan beberapa prajuritnya dari beberapa satuan ke Papua guna mengantisipasi jika kondisi semakin memburuk.
Terkait kritikan Prof. Musni yang mengatakan jika Panglima TNI Hadi Tjahjanto tidak memiliki kemampuan manajerial operasi, tidak mampu dan tidak paham menumpas separatis bersenjata merupakan kritikan yang tendensius dan subyektif. Mari kita berpikir lagi, apakah benar seorang Panglima TNI terpilih tidak punya kemampuan operasi dsb?Â
Inilah sebuah paradigma yang keliru dan dikarenakan kurangnya informasi. Anda seharusnya mengerti jika pemimpin yang sudah mencapai level jabatan tinggi di TNI tersebut sudah pasti mengenyam pendidikan di bidang Staf dan Komando serta memiliki pengalaman operasi meskipun dengan skala dan intensitas yang berbeda-beda.
Sekali lagi perlu ditegaskan jika konflik Papua merupakan persoalan yang kompleks, oleh karena itu diperlukan perencanaan matang dan pengambilan keputusan yang tepat serta hindari sikap saling menyalahkan antar pihak.Â
Janganlah kita menjadi bagian dari kelompok provokasi yang membuat situasi semakin rumit, lebih baik kita menjadi bagian dari kelompok yang menyuarakan persatuan dan kesatuan di Indonesia serta kedamaian bagi saudara-saudara kita di Papua.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H