Ketika Anda berpikir terlalu banyak, pikiran dan otak Anda terhubung untuk terus-menerus memikirkan asumsi negatif di otak Anda.  Jika dipaksakan akan timbul perasaan takut dan cemas sehingga otak akan sulit beristirahat.
2.Merasa lelah sepanjang waktuÂ
 Hal ini dapat terjadi karena pikiran cemas dari orang yang terlalu banyak berpikir membutuhkan waktu dan energi. Menurut sebuah postingan dari huffpost.com, ketika seseorang berpikir terlalu banyak dan menyebabkan stres, tubuh melepaskan hormon stres kortisol. Jika hormon ini terus-menerus diproduksi, dapat menyebabkan kelelahan. Ini seperti ketika Anda berada di gigi yang salah, mobil Anda bisa melaju, tetapi tidak terlalu jauh (Reece, Julia. 2020).
 3.Jangan percaya penilaian Anda sendiriÂ
Anda selalu merasa membutuhkan orang lain untuk menilai hal-hal seperti pakaian Anda, gaya bicara Anda, hal-hal kecil yang Anda lakukan. Anda tidak percaya penilaian Anda sendiri, jadi selalu minta pendapat seseorang (Ries, Julia. 2020).
4. Merasa cemas akan masa depan AndaÂ
Kebanyakan orang melakukan ini: alih-alih merasa bahagia atau bersyukur atas apa yang telah mereka lakukan, mereka terlalu khawatir tentang masa depan mereka.
 5.Sakit fisikÂ
Akhirnya, yang lebih buruk, Anda mungkin mengalami sakit kepala atau sakit punggung karena terlalu banyak berpikir. Ini adalah tanda bahwa Anda benar-benar perlu istirahat.
Kesimpulan bahwa overthingking dapat terjadi pada siapa saja dan dimana saja. Berpikir terlalu banyak pertama-tama dapat menenangkan otak kita dan membenamkan Anda di dalamnya, tetapi itu bisa menjadi permainan otak yang berbahaya jika Anda terjebak di dalamnya terlalu lama. Cobalah untuk hidup sesuai dengan kenyataan saat ini untuk memahami bahwa apa pun yang Anda khawatirkan mungkin tidak menjadi kenyataan. Berpikirlah secukupnya jangan berlebihan.
Bagaimana cara mengurangi overthinking?Â