Ada tantangan dan ada pula celah peluang. Mungkin sudah banyak yang membahas suka dan peluang karena bagi mahasiswa, tidak berangkat ke kampus merupakan sebuah kebahagiaan tersendiri.
Selain menghemat pengeluaran, waktu luang yang tersedia lebih banyak. Tapi bagi mahasiswa rumpun sosial, budaya dan politik, kuliah daring juga memberikan tantangan yang sebenarnya tidak kalah banyak dari mahasiswa eksakta.
![Ilustrasi kuliah online (Sumber: sevima.com)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2020/04/21/tips-blended-learning-5e9f0cc1097f361de12bc4a2.jpg?t=o&v=555)
Ujian Tengah Semester kemarin pun ada beberapa mata kuliah yang digantikan dengan penugasan mandiri dan Ujian Semester Akhir pun sudah di beritahukan bahwa akan digantikan juga dengan penugasan mandiri.
Lazimnya, mahasiswa rumpun Sospol diberikan teori-teori dan studi kasus oleh dosennya. Dosen akan menerangkan ini dan itu lalu memberikan tugas makalah, artikel, atau review. Mahasiswa juga sering disuruh untuk maju presentasi menjelaskan materi yang sudah dibagikan sebelumnya.
Semenjak Perkuliahan Jarak Jauh ini, dosen lebih sering memberikan tugas. Seperti yang saya alami di mana setiap hari Senin, dosen akan mengirimkan penugasan lalu setiap mahasiswa disuruh menganalisis per-babnya atau mereview. Tapi tak jarang pula dosen yang lebih pengertian.
Dan hari-hari berikutnya di mulai perkuliahan dengan menggunakan aplikasi Schoology dan Zoom. Banyak kendala yang di alami oleh para mahasiswa saat kuliah online, seperti terkendala pada jaringan dan keluhkan pada paket internet yang boros.
Tetapi ada dosen yang sebentar dalam perkuliahan online karna menyadari bahwa boros di paketan tetapi di balik itu mahasiswa akan mendapatkan tugas dari dosen yang bersangkutan.
Analisis:
Dari kasus diatas dapat kita lihat adanya perubahan yang dimana akan mempengaruhi kehidupan sosial seperti terbatasnya interaksi sosial antar individu, yaitu dulu budaya mahasiswa yang kuliah secara langsung tatap mata dengan dosen, setiap kuliah datang ke kampus dan bertemu dengan teman-temannya.
Sekarang adanya wabah Corona (Covid-19) ini mahasiswa mulai di wajibkan kuliah online atau daring dengan tetap di rumah saja. Dengan sistem kuliah online seperti ini banyak mahasiswa yang berkeluh kesah dengan sistem tersebut, yang diantaranya :
- Kendala pada jaringan dan paket internet yang boros.
- Banyak mendapat penugasan dari dosen dan deadline yang begitu cepat.
- Mahasiswa mendapat tugas tanpa penjelasan dari dosen mengenai materi penugasan tersebut.
- Pembelajaran kurang maksimal dan mahasiswa kurang paham dengan materi yang hanya di share dosen melalui grub Whatsapp tanpa penjelasan.
- Mendengarkan penjelasan dosen yang seperti mendengarkan dongeng terutama ketika membahas tentang sejarah, pemikiran, teori dan studi kasus.
- Menyimak kuliah melalui layar dengan tatap muka langsung selama jam pembelajaran membuat mata kita tak bisa lebih fokus dan konsentrasi .
- Malah kadang saat menggunakan aplikasi Zoom terkendala pada tabrakan suara dengan teman lainnya saat ingin bertanya, ada suara anak kecil, suara orang yang berjualan keliling karna untuk sesuap nasi meskipun pandemi ini sudah mengancam, ada juga suara angin karna ada yg sambil membonceng kendaraan bermotor yang bikin suara brisik.