Tidak ada masalahnya menjadi peniru. Bahkan kita ingin menjadi peniru terbaik di bumi ini, yaitu menirukan sifat, perilaku baginda besar Rasulullah Muhammad S.A.W.
.
Tapi bagaimana kepada plagiat yang tak mengakui perbuatannya ? meng-eluelukan bahwa itu murni hasil karyanya ?
Terlepas dari misi yang di bangga-banggakan, Â persatuan atau toleransi segala perbedaan. Tetap saja, penjiplak tetaplah penjiplak.
.
Katanya adik Afi  ini banyak menuai pujian, bahkan pembelaan atas perilakunya.
Fucking hell, dia katakan tak masalah menjadi penjiplak, bahkan di eSDe sudah menjiplak ?
mana pemikiran yang menentang orang dewasa ? sedangkan anak yang masih belajar menulis kau jadikan contoh ?
.
Ku pikir Mita si pemilik tulisan 'agama kasih' sudah memaafkan kelakuan adik Afi ini, tapi kenapa anak kecil ini malah menjadi pongah ?
Seolah Dewa, di sanjung menjadi semena-mena.