Mohon tunggu...
H. IKIN SODIKIN, M.Pd
H. IKIN SODIKIN, M.Pd Mohon Tunggu... -

Ikin Sodikin\r\nTTL : Pandeglang, 12 Desember 2014\r\nProfesi: Guru Mapel Matematika di SMPN 1 Pandeglang.\r\nPendidikan terakhir S2.\r\nIlmu, iman, amal, ikhlas

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pertanyaan Efektif dalam Pembelajaran Matematika, Pentingkah?

1 Desember 2014   19:37 Diperbarui: 17 Juni 2015   16:20 500
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

I. Pertanyaan efektif dinilai penting dalam pembelajaran matematika, sesuai dengan tujuan bertanya. Tujuan dari pertanyaan yang diajukan guru kepada siswa dalam pembelajaran matematika, di antaranya:

1.Untuk menelaah dan merangkum pembelajaran sebelumnya

a.Menelaah danmerangkum pembelajaran topik yang sebelumnya,

Contoh:

“Untuk mengingat pelajaran sebelumnya, coba nyatakan dengan kata-kata

bagaimana menghitung luas belah ketupat!”

b.Menelaah dan merangkum topik yang baru dipelajari.

Contoh:

“Sekarang, coba masing-masing dari kamu memikirkan, hal-hal apa saja yang menjadi ciri penting dari sebuah belah ketupat!”

2. Untuk mendorong atau melibatkan siswa berpikir matematis

Contoh:

“Seberapa besar selisih luas antara lapangan voli dengan lapangan sepak bola!”

3. Menilai kesiapan siswa

Contoh:

“Bagaimana? Apakah masih ada pertanyaan lagi atau masih ada yang ragu, berikutnya kita akan mempelajari volume bola”

4. Mengecek pekerjaan rumah atau tugas kelas dan pemahaman siswa

Contoh:

“Bagaimana PR nya? Soal nomor berapa yang paling menyulitkan menurut kalian? Mengapa?”

5. Memfokuskan perhatian siswa pada materi matematika tertentu

Contoh:

“Amir, mengapa kamu melihat ke luar jendela?”

6. Menilai ketercapaian tujuan pembelajaran atau sebagai asesmen formatif

Contoh:

“Jelaskan, apakah kerucut termasuk dalam jenis bangun ruang limas?”

7. Mendiagnosa kesulitan siswa

Contoh:

“Budi, mengapa kamu hanya benar 3 dari soal-soal? Mengapa tidak dapat menjawab nomor 8? Adakah soal-soal itu membingungkan kamu?”

8. Mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan sikap inkuiri

Contoh:

“Buatlah sebuah trapesium yang semua sisinya merupakan bilangan bulat!”

9. Memancing siswa untuk mengemukakan pendapatnya sendiri

Contoh:

“Pekerjaan Amir sudah benar, tetapi mungkin ada yang lebih baik. Adakah cara lainnya?”

10. Memberi kesempatan kepada semua siswa mendengar penjelasan yang berbeda-beda

Contoh:

“Pekerjaan Amir sudah benar, tetapi mungkin ada yang lebih baik. Adakah cara lainnya?”

11. Membantu guru menentukan laju pelajarannya dan untuk mengendalikan perilaku siswa

Contoh :

“Apa kesimpulanmu mengenai sifat-sifat belah ketupat?”

II.Karakteristik dari pertanyaan efektif, yang kemungkinan besar dapat membelajarkan siswa secara maksimal yaitu:

Menuntut siswa berpikir, tidak sekedar mengingat dan menyebutkan. Kata Tanya yang digunakan: mengapa atau bagaimana

Bersifat atau mengarah pada pertanyaan yang open-ended.

Memungkinkan jawaban yang beragam.

Memungkinkan siswa memaknai matematika dari proses menjawab pertanyaan tersebut.

Memungkinkan guru menilai secara holistik kemampuan matematika siswa.

III.Pertanyaan yang kurang efektif, harus dihindari,contohnya:

• Hindari pertanyaan yang tertutup, misalnya ya/tidak, atau pertanyaan tertutup (mengisi titik-titik).

• Hindari pertanyaan yang memandu siswa pada jawaban atau memberi petunjuk (clue) pada jawaban.

• Hindari pertanyaan yang terpusat pada guru.

• Hindari memberi label mudah atau sulit pada pertanyaan yang diajukan. Ini dapat membuat siswa tidak mengerahkan perhatian yang maksimal untuk menjawab pertanyaan.

• Jangan pernah menjawab sendiri pertanyaan yang diajukan. Usahakan siswa dapat menjawabnya walaupun pada akhirnya dengan sedikit bantuan dari guru.

• Hindari memberi judgment salah pada jawaban siswa. Akan lebih positif, dengan menganggap jawaban siswa belum tepat sehingga mengundang mereka untuk berpikir ulang dan melakukan usaha kembali menjawab pertanyaan dengan memikirkan mengapa jawaban mereka belum tepat.

IV.Hal berbeda yang dilakukan pada pengajaran matematika selanjutnya setelah mengikuti DOL.

Berusaha mengupayakan pertanyaan yang diajukan ke siswa semuanya efektif, dapat memberikan manfaat dan dampak yang positif. Seperti telah dimaklumi bahwa dalam sebuah sesi pembelajaran, bertanya merupakan aktifitas penting dengan berbagai tujuan.

V. Rangkuman dari hal-hal menarik dari forum diskusi

Peserta diklat umumnya sudah memahami pertanyaan yang diajukan guru kepada siswa dalam pembelajaran matematika, mengandung tujuan tertentu.

Peserta diklat akan berupaya merumuskan pertanyaan efektif yang tepat yang sesuai dengan tujuan yang diharapkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun