Tetap lakukan protokol kesehatan dalam semua kegiatan yang akan kita lakukan. Dan tetap tidak lupa tertawa meski dibalik masker tanpa orang melihat tawa kita, setidaknya mata bisa bicara menjadi tanda bahwa kita bisa tertawa. Mata sebagai jendela hati, yang mengekspresikan bahwa kondisi kita tetap bahagia.
Sebagai seorang perawat yang berkecimpung dalam ranah kesehatan jiwa dan penyintas paparan virus corona. Alhamdulillah saya masih bisa tertawa, bahkan saat keharusan melalui isolasi mandiri. Tertawa dengan tingkah anak yang lucu meski terpisah tempat, dukungan rekan sekerja dan jua para tetangga yang tiada henti dalam menjemput kesembuhan. Terlebih lagi saat sudah dinyatakan negatif hasil swab PCRnya.
Salam sehat jiwa untuk semua dan sekali lagi jangan lupa tertawa, bukti kita bahagia menjalani hidup ini. Tertawa yang sehat dan bukan yang mengada-ada terlihat tertawa atau berpura-pura. Semoga pandemi segera berakhir dengan kebaikan dan sehat bagi kita semua.
Salam dari saya, Mu'minah
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H