Mohon tunggu...
Ikhza Amanda Nurhalizha
Ikhza Amanda Nurhalizha Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Financial

Memahami Kontrak Derivatif: Definisi, Risiko, dan Potensi Permasalahannya

15 Maret 2024   18:34 Diperbarui: 15 Maret 2024   18:42 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Menurut beberapa ahli, Derivatif adalah instrumen keuangan yang nilainya tergantung pada atau berasal dari nilai-nilai variabel dari kontrak lain. Derivatif sebagian besar nilainya berasal dari aset, kurs acuan, atau indeks sebagai acuan awal (underlying). Sebagaimana disiratkan oleh Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), derivatif harus didasarkan pada paling sedikit satu subjek sebagai induk acuan atau pokok yang mendasari (underlying) kurs referensi, atau sebagai dasar penetapan nilai utamanya, termasuk derivatif komoditas dan derivatif keuangan. John C. Hull, seorang ahli bursa berjangka, menjelaskan bahwa derivatif adalah instrumen keuangan yang nilainya tergantung pada nilai variabel dari kontrak lain, di mana variabel yang menjadi subjek yang mendasari (underlying) derivatif bisa berupa harga aset tertentu seperti saham.

Derivatif juga bisa di artikan kontrak keuangan yang nilainya tergantung pada aset yang mendasarinya, seperti saham, obligasi, komoditas, atau mata uang. Kontrak derivatif memungkinkan pembeli dan penjual untuk sepakat membeli atau menjual aset pada harga tertentu di masa depan. Derivatif digunakan oleh hedgers dan spekulan untuk mengambil keuntungan dari volatilitas pasar, berspekulasi tentang harga aset di masa depan, dan melindungi nilai aset dari risiko perubahan harga. Jenis derivatif meliputi futures, options, forward, dan swap.

Jenis Derivatif 

Ada berbagai jenis derivatif yang dapat diperdagangkan di pasar keuangan, baik di bursa maupun di luar bursa (over the counter). Beberapa jenis derivatif yang umum adalah:

1. Kontrak berjangka (futures): adalah kontrak standar yang mengharuskan pembeli dan penjual untuk membeli atau menjual aset tertentu pada tanggal dan harga yang telah ditentukan di awal. Kontrak berjangka biasanya diperdagangkan di bursa dan melibatkan margin sebagai jaminan. Contoh aset yang menjadi acuan kontrak berjangka adalah komoditas, mata uang, indeks saham, dan suku bunga.

2. Kontrak maju (forwards): adalah kontrak serupa dengan futures, tetapi lebih fleksibel dan disesuaikan dengan kebutuhan pembeli dan penjual. Kontrak maju tidak diperdagangkan di bursa, melainkan di pasar over the counter. Kontrak maju tidak memerlukan margin, tetapi memiliki risiko kredit lebih tinggi. Contoh aset yang menjadi acuan kontrak maju adalah mata uang asing dan suku bunga.

3. Opsi (options): adalah kontrak yang memberikan hak, tetapi bukan kewajiban, kepada pembeli untuk membeli (call option) atau menjual (put option) aset tertentu pada harga yang telah ditentukan (strike price) sebelum atau pada tanggal jatuh tempo (expiration date). Pembeli opsi membayar sejumlah premi kepada penjual opsi sebagai imbalan atas hak tersebut. Opsi dapat diperdagangkan di bursa atau di pasar over the counter. Contoh aset yang menjadi acuan opsi adalah saham, indeks saham, mata uang, dan komoditas.

4. Swap (swaps): adalah kontrak pertukaran arus kas antara dua pihak yang berdasarkan pada nilai aset tertentu. Swap dapat digunakan untuk menukar suku bunga tetap menjadi suku bunga mengambang, atau sebaliknya (interest rate swap), menukar mata uang satu dengan mata uang lain (currency swap), atau menukar arus kas yang terkait dengan kinerja aset tertentu (equity swap). Swap biasanya diperdagangkan di pasar over the counter.

Risiko Transaksi Derivatif

Seperti yang telah dikenal oleh banyak investor di berbagai jenis instrumen investasi, transaksi derivatif memiliki risiko seperti halnya investasi lainnya. Terutama, transaksi derivatif menggunakan spekulasi untuk menetapkan harga di masa depan oleh kedua belah pihak yang terlibat. Tujuan utama derivatif adalah untuk melindungi nilai tukar terhadap aset atau komoditas yang diperdagangkan. Namun, dalam praktiknya, investasi dalam instrumen derivatif dapat menjadi proses yang kompleks dan memakan waktu, meskipun potensi keuntungan yang tinggi juga dapat dicapai. Ini menambah tingkat risiko dari transaksi derivatif itu sendiri.
Risiko yang tinggi dari transaksi derivatif utamanya berasal dari penggunaan spekulasi, di mana perkiraan tentang kenaikan atau penurunan harga di masa depan mungkin tidak terwujud sesuai dengan jangka waktu yang disepakati. Oleh karena itu, transaksi derivatif memiliki risiko yang bahkan lebih besar dibandingkan dengan investasi saham.

Potensi Permasalahan pada Kontrak Derivatif

Potensi permasalahan yang dapat terjadi pada kontrak derivatif menurut M Amir Rais,(2023) meliputi:

1. Volatilitas Pasar: Instrumen derivatif rentan terhadap perubahan harga aset acuan (underlying aset) akibat volatilitas pasar yang tinggi.

2. Risiko Kredit: Risiko kredit muncul ketika salah satu pihak dalam kontrak derivatif gagal memenuhi kewajiban pembayaran atau pengiriman, yang dapat mengakibatkan kerugian finansial yang signifikan.

3. Risiko Likuiditas: Likuiditas terjadi ketika tidak ada cukup pembeli atau penjual di pasar untuk menjalankan transaksi derivatif dengan cepat, yang dapat menyulitkan keluar dari posisi atau mengakibatkan kerugian akibat perbedaan harga.

4. Risiko Tinggi: Derivatif memiliki risiko tinggi karena leverage yang dapat menyebabkan perubahan besar pada nilai derivatif akibat pergerakan kecil di pasar aset dasar, yang berpotensi mengakibatkan kerugian besar.

5. Kompleksitas: Derivatif adalah instrumen keuangan yang kompleks, memerlukan pemahaman mendalam dan keahlian khusus untuk digunakan secara efektif.

6. Ketidakpastian Regulasi: Pasar derivatif seringkali kurang diatur dibandingkan dengan pasar saham atau obligasi, yang dapat menimbulkan risiko tambahan seperti risiko pihak lawan tidak memenuhi kewajibannya.

Memahami potensi permasalahan ini penting untuk mengelola risiko yang terkait dengan kontrak derivatif dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang sesuai.

Potensi permasalahan pada kontrak derivatif di pasar modal menurut Raae, D. E. E. (2008):

1. Potensi Risiko Pasar: Risiko pasar muncul ketika faktor-faktor pasar menghasilkan perubahan harga yang bertentangan dengan perkiraan. Risiko pasar mencakup penurunan tiba-tiba dalam likuiditas pasar dan penyebaran harga jual dan beli yang luas akibat fluktuasi harga yang tajam.

2. Potensi Risiko Kredit: Resiko kredit adalah dampak dari pihak lain yang tidak memenuhi komitmen yang telah dibuat dalam suatu perjanjian. Risiko kredit dalam transaksi derivatif mengacu pada kegagalan salah satu pihak yang terlibat untuk memenuhi kewajibannya kepada pihak lain.

3. Potensi Risiko Operasional: Resiko operasional timbul ketika peserta gagal memantau dan mengawasi transaksi derivatifnya dengan baik, seperti kurangnya pengendalian teknologi, kesalahan manusia, atau kegagalan dalam manajemen.

4. Potensi Risiko Hukum: Resiko hukum adalah resiko ketika kontrak tidak dapat ditegakkan secara hukum. Derivatif memiliki risiko legal yang signifikan karena kompleksitas dan relatifnya status baru dalam hukum keuangan.

Dari berbagai sumber yang telah diuraikan, dapat disimpulkan bahwa kontrak derivatif merupakan instrumen keuangan yang kompleks dan memiliki beragam potensi permasalahan. Beberapa permasalahan yang sering muncul termasuk risiko pasar, risiko kredit, risiko likuiditas, risiko operasional, dan risiko hukum. Pemahaman mendalam tentang potensi permasalahan ini penting bagi para pelaku pasar untuk dapat mengelola risiko yang terkait dengan kontrak derivatif dengan baik. Langkah-langkah pencegahan dan manajemen risiko yang tepat perlu diterapkan untuk mengurangi dampak negatif dari potensi permasalahan tersebut dan memastikan stabilitas dalam pasar keuangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun