"Aku tuliskan surat ini atas nama rindu yang besarnya hanya Allah yang tahu. Sebelum kulanjutkan, bacalah surat ini sebagai surat seorang lelaki, surat seorang ayah untuk anaknya." -- Sayyid Abu Thalib Al-Muhdor
Hari ini,
Hilang lagi sebuah momen penting dalam hidup seorang ayah,
Momen yang pastinya selalu dinantikan oleh seluruh ayah di dunia.
Mengantarkan anaknya ketika hari pertama bersekolah..
Teringat dulu ketika menunggu detik kelahiranmu,
Rasa cemas sekaligus bahagia yang muncul  tidak bisa digambarkan..
Teringat ketika kali pertama menggenggam tangan mungilmu,
Hari ini tangan itu sudah mulai malu untuk bisa ku genggam..
Nak,
Bukannya ayah tidak bisa berjuang untuk meluangkan waktu untukmu,
Tetapi biarlah ayah berjuang dijalan yang lain untukmu..
Nak,
Ketahuilah menjadi seorang ayah itu berat dan sulit,
Tetapi ketika teringat tentangmu kesulitan itu lenyap terlupakan..
Nak,
Usaha terberatku adalah harus selalu memberikanmu contoh,
Walaupun ayah hanya manusia biasa yang sedang berusaha berjuang..
Nak,
Suatu saat kau pun akan menjadi sepertiku,
Ayah harap kau akan jauh lebih baik dari ayah..
Anakku,
Harapan ayah selalu yang terbaik untukmu,
Meskipun hanya doa yang bisa ayah haturkan untukmu..
Ayah yang selalu mencintaimu meski dalam diam,
Karena ayah tak pandai berkata -- kata..