Mohon tunggu...
Ikhwanur Rahmah
Ikhwanur Rahmah Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Student of Arabic Education'16 in UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, east java. 20 years old. from Bima, West Nusa Tenggara.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mempersiapkan Generasi Muda Menghadapi Revolusi Industri 4.0

7 November 2018   21:17 Diperbarui: 7 November 2018   21:26 4292
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa bulan terakhir, dunia tengah ramai membicarakan revolusi industri 4.0 (four point zero) atau revolusi industri keempat, terutama di Indonesia. Revolusi  industri 4.0 merupakan sebuah kondisi pada abad ke-21 di mana pada saat itu terjadi perubahan secara besar-besaran diberbagai bidang melalui teknologi yang mengurangi dinding-ding pembatas antara dunia fisik, digital dan biologi.

Revolusi industri  4.0 ini ditandai dengan kemajuan dalam berbagai bidang, khususnya kecerdasan buatan, robot, bioteknologi, internet of things, kendaraan tanpa pengemudi dan sebagainya.

Sebagaimana revolusi industri 1.0 memunculkan sejarah ketika tenaga manusia dan hewan digantikan oleh keberadaan mesin uap pada abad ke-18. Selanjutnya, revolusi industri 2.0 ditandai dengan munculnya pembangkit tenaga listrik yang menyebabkan lahirnya pesawat telepon, mobil, pesawat terbang, dan lain-lain.

Kemudian revolusi indudtri 3.0 ditandai dengan munculnya teknologi komputer, internet dan digital yang secara tidak langsung mengubah dunia industri serta budaya dan perilaku setiap orang.

Di Indonesia sendiri, presiden Joko Widodo bahkan telah meresmikan peta jalan atau road map untuk mempersiapkan bangsa Indonesia menghadapi revolusi industri 4.0. Presiden Joko Widodo berharap dengan adanya revolusi industri 4.0 ini dapat menyediakan lapangan kerja yang banyak serta investasi baru yang berbasis teknologi.

Untuk menyikapi hal ini, peran guru BK di sekolah juga diperlukan dalam membantu mempersiapkan siswa sebagai generasi muda untuk menghadapi revolusi industri 4.0 itu sendiri. Bagaimana caranya? Caranya yaitu dengan melakukan diagnostik dan remedial teaching.

Agar dapat bersaing dan juga dapat mengoperasikan teknologi yang terus bertambah canggih, siswa sebagai generasi muda harus kreatif dan juga inovatif serta cerdas. Untuk memenuhi semua itu, siswa harus memiliki semangat yang tinggi dan kesungguhan dalam belajar.

Bagaimana jadinya jika siswa malas belajar? Sedangkan revolusi industri 4.0 ini menuntut adanya peningkatan sumber daya manusia dari setiap individu atau mau tidak mau mereka akan tertinggal.

Oleh karena itu, untuk megetahui faktor apa saja yang menyebabkan siswa malas belajar, guru BK dapat melakukan diagnosis untuk mengetahuinya. Ada beragam faktor yang sering dijumpai ketika siswa merasa malas dalam belajar.

Contohnya, mereka tidak menyukai mata pelajaran tertentu atau bisa saja mereka tidak menyukai guru mata pelajarannya. proses diagnosis ini dapat dilakukan oleh guru BK dengan cara melakukan wawancara atau observasi terhadap siswa yang mengalami masalah dalam belajar tersebut.

setelah mengetahui faktor apa saja yang menyebabkan siswa malas dalam belajar, guru BK dapat melakukan remedial teaching untuk memperbaiki atau menyembuhkan siswa yang mengalami masalah.

Mungkin ketika menyampaikan materi pelajaran masih kurang efektif yang menyebabkan siswa merasa bosan dan malas belajar sehingga mereka tidak menyukai mata pelajaran ataupun gurunya, guru BK dapat membantu guru mata pelajaran tersebut untuk menentukan metode, strategi, dan media pembelajaran yang menarik dan juga sesuai dengan perkembangan teknologi terkini.

Tidak lupa juga untuk memberikan pengenalan kepada siswa bahwa mereka sebagai generasi muda harus bisa belajar dengan sungguh-sungguh serta menguasai teknologi agar mereka bisa mempersiapkan diri untuk menghadapi revolusi industri 4.0 ini.

Guru mata pelajaran ataupun guru BK juga dituntut menjadi guru yang kreatif dan inovatif serta memiliki sumber daya manusia yang mumpuni dan selalu mau belajar untuk meng-upgrade kemampuan yang ada dalam diri mereka masing-masing. Karena peran guru di sekolah sangat berpengaruh besar untuk mewujudkan revolusi industri 4.0 seperti yang diharapkan oleh bangsa Indonesia dengan membantu mendidik siswa sebagai generasi muda penerus bangsa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun