Di hari Jumat yang Cerah di awal bulan Juni (07/ 2024), Balai Penyuluh Keluarga Berencana Kecamatan Meureubo Kabupaten Aceh Barat, tampak lebih ramai dibanding hari biasanya. Tampak ibu-ibu/emak-emak mulai berdatangan ke balai itu sambil menenteng tas dan membawa Kartu Keluarga (KK).
Terlihat dari beberapa Ibu-ibu ada yang membawa Baduta (Anak Usia Bawah Dua Tahun atau Umur 0 -- 24 bulan) dan Balita ( Anak Umur 1-5 tahun), dan di antara mereka juga tampak beberapa orang ibu hamil.
Rupanya di hari itu BKKBN Provinsi Aceh Menggelar Kegiatan Peningkatan Kapasitas Pelaksana Program Percepatan Penurunan Stunting Bagi Kader Bina Keluarga Balita (BKB) Dalam Rangka Promosi Dan Komunikasi, Informasi dan Edukasi  (KIE) Pengasuhan 1000 Hari Pertama Kehidupan.
Kegiatan ini bertujuan untuk menambah pengetahuan, pemahaman dan keterampilan bagi ibu-ibu Kader BKB, Ibu-ibu yang memiliki Baduta dan Balita dan yang sedang hamil dalam melaksanakan Advokasi dan KIE Pengasuhan 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).
Kegiatan ini dihadiri oleh:
1. Fasilitator/Tim Kerja Ketahanan Keluarga dan Pencegahan Stunting (KKPS) BKKBN Aceh yang diketuai oleh Ibu Dina Astita, S.Ag, M.Si.
2. Sekretaris Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kabupaten Aceh Barat (Ibu Erna Martina, S.Pd).
3. Bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Aceh Barat (Panitia/Komite).
4. Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Barat (Ibu Safrida, SKM).
5. Penyuluh Keluarga Berencana Kecamatan Meureubo.
6. Dua puluh delapan (28) orang yang terdiri dari Kader Bina Keluarga Balita (BKB), Ibu yang memiliki Baduta dan Balita serta Ibu Hamil dari Kecamatan Meureubo dan Johan Pahlawan.
Sambutan dan Arahan disampaikan oleh Ibu Erna Martina. Dalam Sambutan dan Arahannya Beliau menyampaikan:
"Memahami tahap tumbuh kembang anak amatlah penting sebagai bagian dari pola pengasuhan orang tua dalam memastikan anak tumbuh dan berkembang secara optimal. Kerana tumbuh kembang anak secara optimal menjamin keberhasilan masa depan anak dan kebahagian orang tua. Tentunya hal itu dapat dicapai dengan peningkatkan pola asuh orang tua mulai sejak janin dalam kandungan hingga 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK)."
Untuk itu lanjutnya;
"Pengelola BKB dituntut untuk meningkatkan kualitas dan perannya dalam menekankan pentingnya pencegahan stunting bagi keluarga dan kebiasaan hidup sehat dalam keluarga sebagai langkah awal pencegahan stunting pada anak".
Usai sambutan dan arahah, sesi selanjutnya adalah penyampaian materi oleh Narasumber.
1. Materi pertama di sampaikan oleh Ibu Erna Martina, S.Pd yang membahas tentang "Dukungan DP3AKB Dalam Percepatan Penurunan Stunting di Kabupaten Aceh Barat."
Erna Martina, S.Pd memberikan penjelasan mengenai:
- Gambaran umum perkembangan stunting di Aceh Barat
- Grafik perkembangan Balita Stunting April 2024 Aceh Barat
- Kebijakan Anggaran untukmStunting
- Sistem Manajemen Data Stunting
- Program Inovasi Penurunan Stunting
2. Materi kedua disampaikan oleh Ibu Safrida, SKM yang membahas tentang "Gizi dan Pengasuhan di Masa 1000 HPK.Â
Safrida memberikan penjelasan bagaimana menerapkan Asupan Gizi Seimbang untuk Ibu Hamil (masa kehamilan), Bayi di Bawah Dua Tahun (Baduta), dan Balita di masa pertumbuhan untuk Pencegahan Stunting. Misalnya saja jangan sampai saat hamil, para ibu mengalami kekurangan gizi dan anemia, karena sangat membahayakan janin yang dikandungnya seperti lahir bayi prematur.
Selain itu juga mengenai pentingnya peran ayah dalam 1000 Hari Pertama Kehidupan dan Pengasuhan Anak.
"Ayah perlu mendampingi dan memperhatikan gizi dan kesehatan ibu dan anak sejak ibu hamil, melahirkan sampai usia 2 tahun, sehingga dapat mewujudkan keluarga yang sehat dan sejahtera serta berdampak pada kualitas hidup anak di masa depan," kata Safrida.Â
3. Materi terakhir diisi oleh Ibu Dina Astita, S.Ag, M.Si
Beliau menyampaikan materi mengenai "Teknis Pelaksanaan Kegiatan Promosi 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) dan Penerapan 8 fungsi keluarga BKKBN pada 1000 HPK".Â
Materi ini memberikan panduan teknis bagi kader BKB dalam menjalankan kegiatan promosi kesehatan selama periode 1000 HPK yang sangat Krusial untuk Mencegah Stunting.
"Kekurangan asupan nutrisi pada periode 1000 HPK ini dapat menyebabkan stunting pada anak," ujar Dina.
Setelah mengikuti kegiatan ini para peserta menjadi lebih memahami tentang:
- Pengasuhan 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) dalam percepatan penurunan stunting khususnya di kelompok BKB.
- Pentingnya kebiasaan hidup sehat dalam keluarga sebagai langkah awal pencegahan stunting pada anak.
- Pentingnya asupan gizi seimbang pada masa kehamilan dan masa pertumbuhan anak guna mencegah stunting yang dapat berdampak pada kualitas hidup anak di masa depan.
- meningkatkan kapasitas dan pengetahuan para Kader BKB sehingga mereka lebih efektif dalam menjalankan program-program penurunan stunting di masyarakat.
Ke  4 hal di atas sejalan dengan komitmen Pemerintah Kabupaten Aceh Barat untuk terus mendukung upaya-upaya penurunan stunting demi menciptakan generasi yang sehat dan berkualitas.
Program Bina Keluarga Balita akan berjalan dengan baik jika mendapatkan dukungan dan komitmen dari pemangku kepentingan yang mengetahui pentingnya penyiapan kualitas sumber daya manusia yang dilakukan sejak dini.
Kegiatan ini terlaksana dengan lancar sampai sore hari dengan semangat dan antusias peserta cukup baik pula. Semua pertanyaan peserta dalam kegiatan ini terjawab dengan baik dan memuaskan.
*~~~~*
Pewarta/Penulis; ITS Ikhwanul Farissa
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya