BKKBN Perwakilan Provinsi Aceh menggelar Kegiatan Orientasi Pemberdayaan Ekonomi Keluarga (PEK) dengan judul "Optimalisasi Pemanfaatan Kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA) Dalam Rangka Perwujudan Kemandirian Ekonomi Keluarga Dan Percepatan Penurunan Stunting" Angkatan II yang diselenggarakan di Aula Convention Hall Hotel Diana Banda Aceh, Selasa-Rabu (7-8/05/2024).
Peserta yang diundang dalam kegiatan orientasi ini berasal dari 12 Kabupaten/kota seperti yang terlihat pada foto berikut:
Dari foto di atas, terlihat bahwa Perwakilan BKKBN Aceh juga turut mengundang/mengandeng/berkolaborasi dengan Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi (DISPERIDAGKOP) Kabupaten/Kota untuk pengembangan program ini, karena mempunyai visi, misi, program, strategi dan satu tujuan yang sama dengan BKKBN terkait PEK.
Ketua Tim Ketahanan Keluarga dan Pencegahan Stunting (KKPS) Â Saudari Dina Astita, S.Ag.M.Si yang diwakili oleh Saudari Nurismi, SE, M.Sc dalam Laporan Panitianya mengatakan;
"Program Pemberdayaan ekonomi bagi keluarga Akseptor Keluarga Berkualitas (KB] dan keluarga berisiko stunting (KRS) (Program Bangga Kencana) ini merupakan salah satu kegiatan yang masuk dalam kegiatan Proyek Prioritas Nasional (Pro PN). Dilaksanakan di Kampung KB, guna  menjadi contoh bagi masyarakat, bahwa dengan mengikuti Program ini maka keluarga akan dapat lebih sejahtera. Dengan keluarga lebih sejahtera, Stunting pun dapat lebih mudah dicegah atau diminimalisir".
"Dalam melaksanakan program ini diperlukan upaya yang terencana, multidisiplin, dan melibatkan seluruh Pemangku Kepentingan mulai dari pemerintah, masyarakat, keluarga, dan sektor swasta sehingga dapat membantu pemerintah mengatasi permasalahan ekonomi pasca pandemi Covid-19, permasalahan usaha hingga pemasaran produk dari pelaku-pelaku usaha yang tergabung dalam kelompok UPPKA juga akan terselesaikan". Lanjut Nurismi.
Kemudian Direktur Pemberdayaan Ekonomi Keluarga (PEK) BKKBN RI (Wahidah Paheng, S. Sos, M. Si) dalam pembukaannya secara daring mengatakan;
"Program Pemberdayaan Ekonomi Keluarga (PEK) dikembangkan dan difokuskan pada keluarga akseptor yang tergabung dalam kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA). Program ini ikut membantu/mendorong upaya pemerintah meningkatkan ketahanan dan kesejahteraan keluarga/masyarakat melalui usaha mikro keluarga, khususnya keluarga akseptor KB dan stunting".
"Keluarga akseptor KB dan Stunting yang tergabung dalam kelompok UPPKA dapat menjadi penggerak, motivator, influencer ataupun contoh bagi keluarga lainnya untuk ikut serta dalam meningkatkan kemandirian ekonomi keluarga," ujarnya.
Narasumber yang menyajikan materi pada kegiatan Orientasi Pemberdayaan Ekonomi Keluarga (PEK) Angkatan 2 ini  antara lain:
Hari Pertama (7 Mei 2024)
 1. TIM KKPS;
Menyampaikan/memaparkan materi terkait:
- Kebijakan Program Pemberdayaan Ekonomi Keluarga Melalui Kelompok UPPKA.
- Evaluasi Cakupan Pelaporan kelompok UPPKA dalam SIGA
2. Enterprenuer/Owner "Minyeuk Pret" Aceh Authentic Perfume; (Daudy Sukma)Â
Menyampaikan Materi tentang  Kiat Sukses usaha ekonomi mikro dalam dunia Usaha dan bagaimana agar kita dapat termotivasi untuk tetap eksis dengan usaha yang kita geluti.
3. Ketua BPD AKU; ( Drs. M. Natsir Ilyas, M. Hum)
Menyampaikan Materi terkait Peran Andalan Kelompok UPPKA (AKU) Provinsi Aceh Dalam Pengembangan Kelompok Ketahanan Keluarga (Poktan) UPPKA melalui Peningkatan Usaha Ekonomi Keluarga  dan Percepatan Penurunan Stunting.
 Hari Kedua (8 Mei 2024)
 1. DPMG Prov. Aceh; (Edi Fadhil/Analis Kebijakan Ahli Muda Bidang Pemberdayaan Masyarakat)
Memaparkan Materi Pengembangan Ekonomi Gampong Pada Kelompok Usaha Ekonomi Masyarakat melalui Badan Usaha Milik Gampong/Desa (BUMG/BUMDES).
2. Baitul Mal Prov. Aceh; (Mukhlis Sya'ya/Anggota Baitul Mal)
Membahas mengenai Kontribusi Mitra Kerja dalam Akses Permodalan
3. Fasilitator Kewirausahaan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Aceh; (Novita Sari, ST, M. Si)
Menyampaikan Materi Teknik Pengemasan dan Labeling Produk. Terkait materi ini, para peserta pun melakukan Kunjungan Lapangan ke UPTD Rumah Kemasan Aceh (Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Aceh) untuk melihat bagaimana teknik tersebut diterapkan.
4. Tim dari Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Aceh;
Membahas mengenai bagaimana mendapatkan Legalitas Usaha bagi Kelompok Usaha Mikro (Praktek Pembuatan NIB melalui aplikasi OSS).
Berikut contoh foto/scan UPPKA di kecamatan yang berhasil melakukan Praktek Pembuatan NIP melalui Registrasi di aplikasi OSS. Hasil akhirnya akan tampak seperti foto di bawah ini;
***
Kegiatan Orientasi Pemberdayaan Ekonomi Keluarga (PEK) Angkatan 2 Â terselenggara dengan baik dan mencapai hasil yang diharapkan yakni;
- Terciptanya kemampuan dan ketrampilan dalam peningkatan pemberdayaan ekonomi keluarga.
- Terbentuknya Poktan UPPKA baru dan terbinanya Poktan UPPKA secara berkelanjutan.
- Meningkatanya hasil usaha ekonomi keluarga melalui wadah kelompok UPPKA.
- Terbentuknya jejaring kemitraan yang kuat diantara Lembaga Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat
Dari hasil yang diharapkan/di dapat tersebut harus didukung Rencana Tindak Lanjut dari para peserta yang hadir dengan menuliskannya di secarik kertas. Diserahkan ke panitia dan pedoman bagi kabupaten/kota masing-masing.
Di sesi diskusi dan tanya jawab, semua pertanyaan dari para peserta terjawab dengan baik dan para peserta puas dengan jawaban dari para narasumber.Â
Yuk simak video rangkaian kegiatannya juga!
Ingat: Pemberdayaan Ekonomi Keluarga (PEK) identik dengan kegiatan ekonomi produktif untuk meningkatkan pendapatan keluarga dalam rangka mewujudkan keluarga berkualitas dan tercegahnya Stunting, (IF)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H