Novrizal, S.ST.Pi, M.Si mengatakan;
"Di Dinas Pangan kami memiliki Desa Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman (B2SA), dimana di dalamnya terdapat Rumah Pangan, tempat dimana dilaksanakan sosialisasi, promosi dan edukasi pola konsumsi pangan B2SA kepada masyarakat dan anak sekolah serta pemberian makanan diutamakan kepada minimal 40 orang (Penerima Manfaat ) yang terdiri dari ibu hamil, ibu menyusui, anak stunting, anak gizi buruk dan anak gizi kurang yang dikelola oleh kader PKK."
"Data orang-orang/penerima manfaat tersebut kami memperolehnya/bersumber dari data KRS BKKBN Aceh. Oleh karena itu kami bekerja sama dengan BKKBN Aceh dalam pemberian bantuan pangan khususnya bagi Keluarga Berisiko Stunting berupa 1 Kg Ayam dan 10 Butir telur 1 kali setiap bulan selama 3 bulan berturut." Lanjut Novrizal.
Khairuddin,S.Ag.Ma Mengatakan;
"Pasangan yang melakukan Pernikahan Dini, ternyata sebagian besar sudah duluan hami, hal ini sangat berisiko Stunting bagin anak yang dikandungnya. Kalau sudah begini ya tugas kita memberikan asupan makanan bergizi dan menjaga Psikis untuk si calon ibu tersebut."
"Saat ini bagi Calon Pengantin (Catin), tidak bisa melakukan pendaftaran nikah di KUA sebelum memiliki Surat atau Sertifkat Elektronik Siap Nikah dan Hamil yang disingkat ELSIMIL. Banyak Catin yang tidak memiliki ELSIMIL sehingga data Catin yang tercatat di ELSIMIL pun menjadi lebih sedikit dibanding yang tercatat di SIMKAH. Seharusnya tidak boleh seperti itu, harus kebalikan."Â Ungkap Khairuddin.
Kahar Muzakar mengatakan:
"BPJS Kesehatan bekerja sama dengan BKKBN dalam melakukan pelayanan keluarga berencana kepada seluruh peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) meliputi konseling, pelayanan Alat dan Obat Kontrasepsi (ALOKON) termasuk vasektomi dan tubektomi sesuai ketentuan/peraturan seperti rujukan berjenjang dan rujukan medis".
Lebih lanjut Kahar menjelaskan;