"BKKBN menerapkan aplikasi  Sistem Informasi Keluarga (SIGA) sebagai peta kinerja, intervensi program dan pengukuran kinerja. Mengingat aplikasi ini menghimpun seluruh data program Bangga Kencana berbasis data kelompok, data keluarga dan data individu by name by addres. Artinya menjadi basis data operasional bagi petugas dilapangan dan pemanfaatan basis data SIGA bagi mitra kerja/lintas sektor dalam melakukan intervensi percepatan penurunan stunting di Aceh."
Ihya berharap,  para peserta dapat memahami dengan baik tatacara pengelolaan dan pemanfaatan kualitas basis data SIGA VERVAL secara menyeluruh pada tahun  2024 ini dan berjalan sesuai aturan sehingga menghasilkan data yang akurat, relevan, dan dapat dipertanggungjawabkan sebagai dasar perencanaaan, pengambilan keputusan dan kebijakan demi percepatan penurunan stunting dan pelaksanaan program Bangga Kencana serta program pembangunan lainnya.
"Saya yakin dengan kegiatan ini dan kerja sama yang baik, akan dapat memberikan kontribusi signifikan dalam percepatan penurunan stunting yang pada akhirnya akan mendukung pencapaian target program Bangga Kencana di Aceh." Ucap Ihya."
Kemudian dari Para Narasumber.
Khairina ST mengatakan;
"Penerima bantuan infaq/sedekah/zakat itu ada kriteria-kriteria yang berhak menerimanya. Nah BKKBN memiliki data yang lengkap, valid, dinamis, terupdate dan terintegrasi (Data Pemutakhiran Pendataan Keluarga dan Verval) terkait masyarakat miskin di gampong-gampong yang sesuai kriteria penerima bantuan seperti untuk bantuan sanitasi dan air bersih, penanggulangan stunting dan monitoring bantuan Baitul Mal Aceh Oleh GENRE (Generasi Berencana)."
T.Faisal Riza,S.T.,M.T mengatakan;
"Kami menggunakan Data Pemutakhiran Pendataan Keluarga BKKBN untuk diolah lebih lanjut untuk mendapatkan informasi tingkat kesejahteraan seperti status kesejahteraan, pendidikan, kesehatan, ketenaga kerjaan hingga informasi rumah. Selanjutnya data yang digunakan menjadi Data P3KE (Data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrim) Kemenko PMK khususnya sektor perumahan, dari rumah tidak layak huni menjadi layak huni."