Tetapi sejarah peradaban manusia memperlihatkan, Revolusi Industri sejak empat abad silam telah menghancurkan hutan-hutan pepohonan di muka bumi. Negara-negara maju seperti Eropa dan Amerika yang lebih dahulu melaksanakan revolusi industri secara massif baru belakangan menyadari, apa yang akan terjadi sekiranya seluruh permukaaan bumi tak menyisakan hutan?
Di revolusi industri itu, pohon-pohon ditumbangkan secara massal dengan mesin-mesin raksasa ganas yang dalam sekejap menyulap hutan jadi gundul. Kayu-kayunya digunakan untuk industrialisasi dan lahannya dirubah menjadi kawasan pemukiman, perkotaan dan industri.
Di abad milenial/digital sekarang, kehancuran hutan terutama Hutan Indonesia sudah diambang mata. Pemusnahan hutan pepohonan secara massal masih terus dilakukan. Keserakahan ekonomi tanpa batas ini telah pula memusnahkan sedemikian banyak spesies hidup dalam waktu singkat. Dan jika tidak diantisipasi, maka yang namanya pemanasan global dan perubahan iklim bukan lagi sebatas ngomongan atau isapan jempol belaka.
"Pemanasan Global dan Perubahan Iklim perlahan-lahan akan menghancurkan bumi dengan segala isinya, termasuk ya manusia-nya sendiri!"
Manusia menjadi satu-satunya makhluk yang paling bertanggung jawab atas kerusakan dan penghancuran hutan-hutan pepohonan. Para ilmuwan dan ahli lingkungan mengatakan;
"Keadaan ini tidak mungkin dapat dipulihkan, yang paling mungkin dapat kita lakukan bersama adalah menahan laju kehancuran. Misalnya saja kita dapat menghentikan pengundulan hutan dan melaksanakan reboisasi pada sisa-sisa hutan yang masih ada. Namun dibutuhkan waktu sekitar 100 juta tahun untuk menstabilkan ekologi global yang saat ini kacau balau."
Seratus juta tahun bukanlah waktu singkat. Padahal nafsu serakah manusia, nafsu sektoral ekonomi yang mementingkan diri sendiri atau kelompoknya lebih mudah menggelora daripada mengendalikannya.
Mahatma Gandhi pernah mengatakan;
"Jutaan pepohonan di muka bumi ini cukuplah untuk memberi makan berapapun jumlah penduduk di muka bumi. Tetapi berapapun jutaan pohon yang kita memiliki tidaklah pernah cukup mengenyangkan untuk satu orang yang serakah lagi rakus."
Sekarang peradaban manusia modern berada dalam situasi gawat darurat. Bisa jadi sebelum mencapai hitungan waktu seratus juta tahun ke depan dalam usaha memperbaiki ekologi global, bumi kita sudah hancur karena keserakahan ekonomi tanpa batas.
Sekarang ini bisakah tidak, kita melaksanakan sebuah aksi/tindakan sederhana untuk menahan laju kehancuran hutan dan bumi? Ya sebuah Aksi yang Tentukan Masa Depan Lingkungan Sustainable. Cukup dengan setiap orang menanam satu batang pohon! Itu pun cukup sekali saja seumur hidup kita lakukan. Sangat jelas satu orang menanam satu pohon bukanlah pekerjaan berat. Setiap orang dapat dengan mudah melaksanakannya.