Pernah gak sih kamu memaafkan orang yang telah berbuat jahat/buruk padamu?
Kalau saya sih pernah, walaupun terasa berat. Namun beberapa kalimat bijak berikut ini membuat saya tersadar;
"Kalau Tuhan/Allah saja sebagai sang pencipta memaafkan kesalahan hamba yang berbuat dosa dengan doa minta ampun dan tobat, kenapa saya sebagai hamba yang lemah ini tidak."-Ikhwanul Farissa
"Memaafkan tidak mengubah masa lalu, tetapi memperbesar masa depan." - Paul Boose
"Saya pikir jika Tuhan mengampuni kita, kita harus mengampuni diri kita sendiri. Jika tidak, ini hampir seperti menempatkan diri kita sendiri sebagai pengadilan yang lebih tinggi daripada Dia." - CS Lewis
Setelah saya mengingat, merenungi dan meresapi beberapa kalimat bijak di atas yang saya ciptakan sendiri hingga dari para tokoh, yang memang seperti itulah adanya atau kenyataannya, rasa berat memaafkan orang lain yang berbuat jahat pada saya perlahan-perlahan menghilang dan membuat hati saya jadi lapang. Saya pun jadi lebih ringan dan ikhlas memamafkannya dan semoga saja dia tidak lagi berbuat jahat kepada saya.
Saya pun berkata dalam doa;
"Ya Allah, saya  sudah mengikhlaskan dan memaafkan dia. Semua yang saya lakukan demi engkau ya Allah yang juga maha pengampun dan maha pemberi maaf, agar jiwa dan ragaku damai dan sehat tidak merasakan sakit lagi akibat ulah perbuatannya.  Ya Allah saya memaafkan dia karena engkau."
Terbukti, dengan hati yang ringan, ikhlas dan tulus memaafkan orang yang telah berbuat salah sama kita, ternyata mampu membuat orang yang salah tersebut tidak lagi berbuat jahat sama kita.
Mungkin ada sebagian dari kita, jika memaafkan kesalahan orang lain menjadi pekerjaan terberat yang ada, yang mungkin menjadi alasan mengapa hanya sedikit orang yang mau melakukanya. Termasuk di hari Lebaran