Mohon tunggu...
Ikhwanul Farissa
Ikhwanul Farissa Mohon Tunggu... Ilmuwan - Officer, Blogger, Conten Creator, Penulis, IT & Data Scientist & Analis, Model Fashion.

"*Indahnya Rembulan, Teriknya Matahari"*

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

4 Cara Sederhana tapi Berdampak Besar bagi Kesehatan Finansial saat Ramadan

16 April 2023   23:07 Diperbarui: 16 April 2023   23:13 749
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image; Kreasi Canva Ikhwanul Farissa

Tak terasa ya sekarang sudah memasuki 25 Ramadan 1444 Hijriah tepatnya 16 April 2023 Masehi.

Itu artinya Ramadan sudah memasuki minggu terakhir dan satu hari melewati pertengahan bulan April.

Bagaimana nie kondisi keuangan/finansial rekan-rekan Kompasianer semua ketika Ramadan sudah memasuki minggu terakhir dan satu hari melewati pertengahan bulan April?

Mungkin ada sebagian kita kondisi keuangannya sudah mulai menipis karena tidak ada uang masuk ditanggal tersebut. Sementara kebutuhan di bulan Ramadan seperti untuk buka dan sahur mau tidak mau harus tetap ada.

Dan ada pula kondisi finansialnya masih stabil atau aman karena dibantu oleh Tunjangan Hari Raya (THR) yang diberikan oleh perusahaan/lembaga atau instansi tempat mereka bekerja.

Beruntung bagi mereka yang mendapat THR, patut disyukuri karena tidak semua penduduk atau masyarakat Indonesia mendapatkannya.

THR sepertinya telah membantu mereka-mereka agar tetap sehat kondisi keuangannya ketika Ramadan memasuki minggu-minggu terakhir dan menyambut Hari Raya Idul Fitri.

Lalu bagaimana dengan mereka yang tidak mendapat THR? Bisakah mereka menjaga kondisi keuangan agar tetap sehat atau stabil khususnya saat Ramadan?

Ada yang bilang bulan Ramadan merupakan momen yang tepat untuk menjaga kondisi keuangan karena melihat sisi pengeluaran untuk makan dan minum tentunya akan ada pengurangan. Benarkah demikian? Atau sama saja dengan bulan-bulan yang lain karena hanya waktu makan dan minum saja yang berbeda atau diganti.

Faktanya masih banyak orang atau masyarakat yang pengeluarannya malah semakin membengkak di bulan Ramadan. Alasannya mungkin karena tidak bisa menahan hawa nafsu. Padahal ibadah puasa sendiri mengajarkan kita untuk mengendalikan atau menahan hawa nafsu yang sebenarnya berujung pada baik atau tidak baiknya, sehat atau tidak sehatnya kondisi finansial kita khususnya saat bulan Ramadan itu sendiri.

Saya sih Alhamdulillah ya, ibadah puasa telah membuat saya berhasil mengendalikan hawa nafsu untuk tidak melakukan ini dan itu yang pada akhirnya atau yang pada efeknya membuat kondisi keuangan saya tetap sehat dan aman saat Ramadan hingga sampai Idul Fitri. Terlepas apakah saya dapat THR atau tidak. Jika dapat THR Alhamdulillah, syukur-syukur dapat ditabung.

Jadi saya punya sejumlah cara sederhana yang dapat dicoba agar kondisi finansial tetap sehat saat Ramadan. Terlepas dari adanya THR atau tidak, karena cara sederhana yang saya lakukan ini ternyata berdampak besar bagi kondisi keuangan saya khususnya di saat Ramadan, sehingga saya siap menghadapi Ramadan hingga Hari Raya tiba, tanpa membuat saya merasa terbebani, terkekang apalagi terpaksa. Berikut cara atau tips-nya:

1. Memprioritaskan Kebutuhan Utama bukan Keinginan

Saya sudah bilang kalau berpuasa itu melatih kita untuk menahan hawa nafsu. Bukan hanya lapar dan haus saja, tapi juga hal lainnya, termasuk keinginan berbelanja di luar kebutuhan utama.

Kita semua pasti tahu jika Ramadan itu sangat identik dengan yang namanya Takjil, Buka Puasa, Sahur hingga Diskon besar-besaran di berbagai pusat pembelanjaan baik offline maupun online store.

Untuk buka dan sahur, saya tidak membeli makanan dan minuman secara berlebihan yang berujung mubazir atau membeli berbagai keinginan lainnya yang sebenarnya tidak dibutuhkan khususnya saat di waktu tersebut.

Di pusat pembelanjaan, saya tidak tergoda dengan diskon besar-besaran yang sebenarnya itu cuma trik, padahal setelah di cek, harga diskonnya ternyata harga asli. 

Boleh memanfaatkan diskon asal harganya tidak mencurigakan dan pastikan untuk membeli kebutuhan Ramadan dan Hari Raya. Jadi jangan sampai tergiur untuk membeli keinginan semata yang membuat kantong terkuras.

2. Mengelompokkan Pengeluaran antara Bulan Ramadan dengan Hari Raya

Ya! Saya buat pengelompokan, ini untuk pengeluaran kebutuhan selama bulan Ramadan dan itu untuk Hari Raya.

Pengeluaran kebutuhan Ramadan ya untuk berbuka dan sahur.

Sedangkan pengeluaran untuk Hari Raya biasanya untuk kebutuhan outfit lebaran kalau dirasa memang harus punya baru dan itu berarti saya harus beli. Kemudian untuk kuliner lebaran termasuk kue-kue khas lebaran tanpa berlebihan hingga pemberian THR bagi yang punya THR untuk orang tua, saudara terdekat hingga keponakan.

Alhamdulillah saya sebagai pekerja  mendapatkan THR dan pastinya memberikan kepada orang-orang yang saya sebutkan di atas sesuai kemampuan.

3. Membuat Daftar Menu Berbuka dan Sahur di Rumah

Saya biasanya membuat daftar menu untuk berbuka dan sahur selama Ramadan. Dan saya jarang berbuka puasa di luar. Jadi lebih banyak di rumah.

Misalnya hari ini harus masak atau beli apa untuk berbuka dan sahur di rumah.

Untuk menu lauk pauk dan sayur saya membelinya di pasar lalu dimasak dirumah.

Sedangkan untuk menu kue-kue biasanya kue basah dan minuman manis (takjil) saya membeli secukupnya saja sama-sama orang jualan takjil saat ngabuburit.

Kedua hal di atas ternyata cukup membantu menghemat pengeluaran khususnya untuk anggaran berbuka puasa di luar.

4. Katakan Tidak atau Tolak Ajakan Buka Puasa Bersama (BukBer) yang Berlebihan

Buka puasa bersama atau istilah singkatannya Bukber seakan-akan sudah menjadi tradisi semua orang di bulan Ramadan. Mungkin nggak lengkap rasanya puasa Ramadan tanpa Bukber. Saya sih nggak seperti itu!

Memang tidak ada salahnya sih Bukber dengan orang-orang terdekat, teman sekerja atau kenalan/kolega. Namun, saya pikir jika ajakannya sudah terlalu banyak, lebih baik katakan tidak atau tolak saja.

Pasalnya Bukber itu nggak gratis dan  biayanya juga nggak sedikit. Alih-alih bisa nabung saat Ramadan, dengan menuruti semua ajakan bukber, yang ada malah pengeluaran menjadi membengkak. 

Jadi dengan menolak ajakan Bukber yang berlebihan menjadi cara atau trik sederhana saya menghemat anggaran saat bulan Ramadan.

_****_

Mau kondisi finansial tetap sehat saat Ramadan! Jangan lupakan 4 Cara Sederhana saya di atas ya! Sederhana namun berdampak besar bagi kesehatan finansial anda khususnya saat atau menghadapi Ramadan hingga Hari Raya. Dampaknya kita bisa berhemat, anggaran-anggaran yang masih tersisa yang mungkin masih cukup banyak bisa kita pakai untuk menabung hingga investasi yang akan membantu menjaga kestabilan kondisi keuangan di hari-hari mendatang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun