Mohon tunggu...
Ikhwanul Farissa
Ikhwanul Farissa Mohon Tunggu... Ilmuwan - Officer, Blogger, Conten Creator, Penulis, IT & Data Scientist & Analis, Model Fashion.

"*Indahnya Rembulan, Teriknya Matahari"*

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Kisah Si Sahur dan Si Puasa di Bulan Ramadan

12 April 2023   15:52 Diperbarui: 12 April 2023   15:52 430
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image; id.pngtree.com

Si Sahur dan Si Puasa adalah sepasang teman karib sedari kecil. Saat beranjak dewasa, mereka sudah lama tidak saling bertemu karena tinggal di daerah yang berbeda. Namun mereka saling mengetahui kabar masing-masing berkat adanya Medsos.

Mereka saling kepo secara diam-diam di Medsos.

Jadi si Sahur tahu apa yang terjadi sama si Puasa dan begitu juga sebaliknya. Mereka saling update di Medsos masing-masing

Pada suatu malam di bulan Ramadan, mereka saling bertemu di sebuah masjid yang megah untuk shalat Taraweh. Lepas kangen dan rindu pun terjadi. Usai Taraweh mereka pun saling ngobrol tak karuan dan blak-blakan.

Si Puasa: "Sahur, aku lihat di Sosmed mu, kamu sering banget makan sahur terlalu awal, kenapa sih!"

Si Sahur: "Karena takut terlambat bangun untuk makan sahur."

Si Puasa: "Emangnya kamu sahur jam berapa?"

Si Sahur: "Aku makan sahur jam sepuluh malam atau kadang jam dua belas malam sebelum berangkat tidur." Si Puasa melongo tak percaya dengan jawaban si Sahur. Dan dia pun berkata;

"Kamu tahu nggak sih Hur, sebenarnya  yang kamu lakukan itu bukan termasuk makan sahuuur".

Si Sahur: "Jadi!"

Si Puasa: " Disebut makan sahur, bila kita melakukannya di waktu sahur"

Si Sahur; "Emang kapan dong waktu sahur?'' Jawabnya yang tampak kebingungan.

Si Puasa: "Waktu di akhir malam, waktu mendekati subuh."

Si Sahur: Ooo ya! Aku baru tahu!" Si Puasa pun tertawa terngakak-ngakak mendengar jawaban si Sahur dan melihat sikapnya yang kebingungan.

"Kasian deh lo!" Ucap si Puasa meledek si Sahur.

Merasa diledekin, si Sahur tak diam saja, dia pun berusaha membalas.

"Eh Puasa, kamu aja tidak berusaha berhenti melakukan dosa meski kamu berpuasa."

"Oh ya! Masa sih, mana dan apa buktinya!" Jawab si Puasa.

"Alaaah, kamu masih tetap aja nampak berbocengan ke sana-kemari dengan pacarmu meski berpuasa."

"Lho kok kamu tahu?" Jawab Puasa seakan tak percaya dengan apa yang dikatakan si Sahur.

"Follower mu yang kasih tahu."

"Apaaaa...!" Ucap si Puasa dengan mata sedikit membelak ke arah si Sahur, Si Sahur pun tampak cengengesan karena merasa sudah berhasil membalas dendam.

Waktu malam semakin beranjak larut,  si Sahur dan si Puasa saling bubar dan pamit pulang ke rumah masing-masing.

Setelah pertemuan itu, hampir seminggu mereka pun tidak lagi saling sua atau jumpa. Untuk mengetahui kabar masing-masing, si Sahur dan si Puasa pun berusaha untuk saling kepo di Sosmed. Karena hanya itu yang bisa mereka lakukan saat ini.

Melalui Medsos, Si Puasa tahu kalau si Sahur saat ini ada perubahan sikap. Dia tidak lagi makan sahur terlalu awal. Namun yang terjadi sekarang malah membuat geli dan lucu si Puasa. Si Sahur ternyata kini malah Makan Sahur Terlalu Mepet dengan Waktu Subuh.

Dalam sebuah video di Medsos si Sahur yang direkam oleh seseorang di rumahnya menunjukkan si Sahur yang belum selesai makan sahur, sementara waktu subuh sudah tiba. Mulutnya sedang penuh sesak oleh makanan, sementara azan mulai dikumandangkan. Si Sahur tampak ragu-ragu, menelan atau mengeluarkannya.

Si Puasa yang melihat video reel  si Sahur tersebut hanya bisa tertawa terjingkrak-jingkrang melihat peristiwa dan aksi temannya tersebut. Sambil tersenyum dan dalam hati ia berkata,

"Mungkin si Sahur salah persepsi deh dengan ucapan aku waktu itu yang mengatakan, makan sahur di waktu akhir malam, waktu mendekati subuh, akhirnya dia-pun sahur di menit-menit atau detik-detik terakhir menjelang subuh. Duh! Si Sahur memang rada-rada begok ya! Jadi gampang dikerjain nie orang!"

Esoknya si Sahur buat status di Sosmed. Dalam statusnya, ia berkata "Belum sempat makan minum sahur, azan sudah berkomentar, sudah habis deh waktu sahur! Weleh, weleh,,,,.

Status si Sahur tersebut ternyata mengundang banyak reaksi dari para pengikut atau teman-temannya termasuk si Puasa yang bikin si Sahur kesel dan sebel. He,he,he...

Di hari berikutnya lagi, melalui Sosmednya, si Sahur ketahuan kalau ia makan sahur terlalu kenyang karena takut kelaparan di siang hari. Temannya si Puasa pun memberi pesan melalui chat kepada si Sahur;

"Memang benar kita diperintahkan bersahur tapi jangan mepet dan hendaknya tidak makan berlebihan".

"Alaaah kamu, sok alim deh!" Balas si Sahur kepada Si Puasa dengan disertai stiker marah tapi lucu.

Di hari berikutnya di bulan Ramadan

Si Sahur mendapat kabar mengenai si Puasa, bahwa si Puasa ketahuan mencontek di ruang ujian meskipun berpuasa. Ia pun mendapat teguran dari sang guru.

Selain mendapat teguran dari sang guru di sekolah, si Puasa pun mendapat teguran dan binaan dari Satuan Polisi Pamong Praja (SatPol PP) karena kerap berboncengan ke sana kemari bersama pacarnya di bulan Ramadan. Si Puasa pun juga dianggap  tidak menahan pandangan khususnya kepada lawan jenis. Kabar ini pun sempat viral.

Uhh...! Rasain lo, emang enak."  "Betapa banyak  orang berpuasa, tapi hanya mendapatkan rasa lapar saja." ungkap si Sahur melalui sebuah story yang disertai emosi lucu sambil nge-tag si Puasa.

Menyadari kesalahannya, si Puasa tampak lebih alim.

"Seperti dia sudah tobat." Ujar para follower si Puasa.

Supaya tidak lagi tergoda dengan pacar dan tidak dianggap tidak mampu menahan pandangan kepada lawan jenis, si Puasa pun memilih tidur. Jadilah siang hari sebagai waktu istirahatnya.

Si Sahur pun memberi cuitan yang ditujukan kepada seseorang dengan nada sedikit mengejek,

"Terlalu banyak tidur nggak masalah, asal tetap melaksanakan shalat dan kewajiban lain sesuai waktu yang telah ditentukan".

Si Puasa sungguh kesel dan sebel dibuatnya, karena dia merasa cuitan tersebut ditujukan kepada dirinya.

~***~

Di Pagi Hari Idul Fitri yang mulia, si Sahur dan si Puasa pun bertemu kembali di masjid megah tempat mereka bertemu malam itu saat Taraweh. 

Selesai shalat Ied, mereka tampak akur, saling bersalaman, bermaaf-maafan dan berpelukan dengan hangat. Mereka saling mengambil pelajaran, ikhtibar dan hikmah, apa-apa yang telah terjadi menimpa mereka di bulan suci Ramadan.

Wah! Mereka tetap akur ya, walau saling nyinyir, ledek-meledek dan marah-marah gak jelas terutama di Medsos. Dan bisa mengambil/memetik hikmah dari segala peristiwa yang terjadi khususnya di bulan suci. 

Semoga terhibur dan memberi inspirasi!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun