Hai teman-teman Kompasianer, tahu nggak sih di Danau Toba itu ada festival, karnaval atau pergelaran budaya yang diadakan setiap tahunnya? Ya sebuah festival yang pastinya sayang untuk dilewatkan, menarik, meriah, ada maksud dan tujuannya serta mungkin layak dipentaskan di kancah dunia.
Siapakah yang melakukan dan mengadakan festival-festival ini? Jawabnya adalah Suku Batak yang mayoritas menghuni kawasan Danau Toba yang terletak di Kabupaten Toba Samosir, Provinsi Sumatera Utara.
Sebenarnya, secara administratif Danau Toba ini menjangkau/mencakup 7 (tujuh) Kabupaten, yaitu Kabupaten Simalungun, Kabupaten Samosir, Kabupaten Karo, Kabupaten Toba Samosir, Kabupaten Tapanuli Utara, Kabupaten Humbang Hasundutan dan Kabupaten Dairi.
Dari sini dapat kita lihat betapa luasnya danau volcano-tectonic ini, sehingga tak heran jika Danau Toba dinobatkan sebagai danau terbesar di Indonesia dan Asia tenggara. Dan tak heran pula jika danau ini menjadikan Wonderful Indonesia hingga terkenal ke mancanegara dan mendatangkan banyak turis asing.
Kembali ke suku Batak, yang memang salah satu suku di Indonesia yang memiliki tradisi dan adat istiadat yang kental dan kuat. Sehingga tak heran jika kawasan Danau Toba yang menjadi jantung dan kampung halaman mereka, sarat akan tradisi, budaya dan adat istiadat, seperti festival, karnaval, upacara atau pergelaran budaya yang tentunya memiliki tujuan, maksud atau makna dibaliknnya.
Ada 2 Festival ataupun tradisi menarik di Danau Toba yang saya fikir sarat akan makna dan menjadi magnet wisata Wonderful Indonesia yang patut kita pertahankan atau lestarikan;
1. Festival/Tradisi Mangebang Solu Bolon
Festival yang ditujukan untuk menghargai tanah leluhur ini memang terbilang meriah. Dibuka dengan tarian Tortor Sipitu Sawan oleh ratusan remaja putri. Mengenakan busana adat balutan tenun Batak, penari melakukan tarian sambil menjaga tujuh buah sawan (mangkok kecil) berwarna putih yang diletakkan di tangan, pundak, dan kepala. Tarian yang rumit ini ternyata merupakan simbol pembersihan dosa manusia.
Tarian Tortor Sipitu Cawan juga pernah ditampilkan dalam acara pembukaan perhelatan olah raga Asian Games 2018, di Stadion Utama Gelora Bung Karno.
Setelah tarian ini selesai itu, festival/upacara/tradisi Mangebang Solu Bolon siap dimulai, sebuah festival atau tradisi lomba mengelilingi Danau Toba menggunakan solu bolon atau perahu besar. Upacara dimulai dengan penghormatan oleh pemuka atau pemangku adat. Diiringi ritual suku Batak, baru kemudian perahu besar (solu bolon) ini dilepas untuk pertama kalinya ke air setelah selesai dibuat oleh pemiliknya dengan dihiasi motif dan corak ornamen khas suku Batak. Danau Toba pun diramaikan puluhan perahu besar (solu bolon) yang menampung sekitaran 20 orang yang siap berlomba.