Mohon tunggu...
Ikhwanul Farissa
Ikhwanul Farissa Mohon Tunggu... Ilmuwan - Officer, Blogger, Conten Creator, Penulis, IT & Data Scientist & Analis, Model Fashion.

"*Indahnya Rembulan, Teriknya Matahari"*

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Belajar dari Kisah Sukses Perjuangan Merry Riana, dari 10 Dolar Seminggu hingga Meraih 1 Juta Dolar

21 November 2020   22:52 Diperbarui: 2 Juni 2021   01:23 2356
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Potret Merry Riana (iphincow.com/merry-riana/)

Hidup adalah perjuangan yang harus dimenangkan, Rintangan yang harus dihadapi, Anugerah yang harus disyukuri (Merry Riana) 

Merry Riana, gadis Indonesia yang baru lulus SMA dan menjadi mahasiswi, harus berjuang bertahan hidup hanya dengan 10 dolar seminggu di Singapura. Bagaimana kisahnya?

Mungkin bagi yang sudah nonton film Merry Riana dapat menemukan jawabannya. Namun di film tersebut masih banyak yang belum terungkap tentang perjuangan dan pengorbanan Merry dalam meraih kesuksesan hingga ia bisa meraih satu juta dolar pertamanya dalam usia sangat muda (26 tahun), menjadi wanita paling inspiratif, miliuner sekaligus motivator wanita nomor satu di Asia.

Kisah kesuksesannya berawal dari kegagalan/pahit getir yang dia hadapi

Mei tahun 1998 Merry gagal masuk Universitas Trisakti karena kondisi Jakarta yang rusuh dimana-mana. Orangtuanya khawatir kerusuhan akan berkepanjangan dan mengancam keselamatan Merry.

Menghindari kerusuhan berangkatlah Merry ke Singapura atas desakan orangtuanya, ia harus kuliah di sana. Orangtua Merry memutuskan untuk memasukkan dirinya ke Nanyang Technological University (NTU) di Singapura sebagai tempat belajar Merry. Karena NTU dinilai menyediakan fasilitas kredit bagi biaya pendidikan bekerja sama dengan Development Bank of Singapore (DBS). 

Sehingga mahasiswa yang ingin kuliah di sana tetapi budgetnya pas-pasan tidak perlu pusing memikirkan biaya awal. Utang dicicil saat mahasiswa lulus dan telah bekerja.

Dengan bekal yang sangat minim, uang saku yang tak seberapa dari orangtuanya, pakaian sehari-hari, mie instan, gula, teh, kopi dan kebutuhan sehari-hari, berangkatlah Merry dengan hati yang galau. Entahlah apa yang terjadi dengannya di sana, esok hari dan selanjutnya.

Semua keadaan berbalik ketika ia harus berpisah dari orangtuanya. Dari anak rumahah yang nyaman, harus siap menghadapi kesulitan hidup sendiri. Baginya ini benar-benar tak pernah ada dalam agenda hidupnya.

Baca juga : Resensi Buku Non Fiksi "Merry Riana: Mimpi Sejuta Dolar"

Selama kuliah di NTU Merry Riana tinggal di asrama. Asrama NTU sangatlah mendukung mahasiswa untuk konsen belajar. Mulai dari bangunannya sampai pemandangan yang indah layaknya villa. Ini membuat pikiran Merry yang tegang agak rileks.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun