Jelas bahwa kita saat ini membutuhkan "revolusi rohani" sebab revolusi rohani mengandaikan agar seseorang bersikap dan berperilaku sesuai hati nurani. Sikap dan perilaku yang didasarkan pada rohani akan membuat seseorang tampil apa adanya sebagai sejatinya. Itulah muslim sejati memiliki integritas dan bermartabat tinggi.
Islam mengajarkan kejujuran terhadap orang lain dan diri sendiri. Agama ini sangat mencela kebohongan, kedustaan dan kepura-puraan. Sedemikian kuatnya tekanan agama terhadap kedustaan itu, hingga sifat ini dikategorikan sebagai salah satu  sifat kemunafikan. Islam juga mengajarkan otonomi moral agar manusia melakukan setiap aktivitas dengan penuh ketulusan, bukan atas dasar pamrih yang tak karuan.
Dalam ibadah puasa misalnya, seorang muslim dididik untuk menjadi pribadi yang arif, berbuat, bersikap, dan tampil sebagai manusia berintegritas tinggi. Seseorang tidak diperkenankan menipu orang lain atau menipu dirinya sendiri. Sebab ia akan mengurangi nilai puasa atau menghancurkannya sama sekali.
Dengan demikian, selain ibadah formal, puasa Ramadhan merupakan upaya kolektif umat untuk membangun budaya islami yang berciri ke-Indonesiaan dan budaya Indonesia yang islami, menggantikan budaya imitatif yang menyesatkan itu.
Referensi: Hassan Hanafi: Religios, Dialogue end Revolution.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H